Omicron Meningkat, Pembelajaran Tatap Muka Tetap Berjalan?

E-Belajar.id – Setelah muncul kasus covid varian Delta beberapa bulan kemarin, muncul kembali varian baru yang bernama Omicron. Oleh karena itu, varian ini menimbulkan kekhawaatiran akan dampaknya terhadap ekonomi atau proses pendidikan di kalangan masyarakat. Belum lama ini pembelajaran tatap muka sudah berjalan di  berbagai daerah. Apakah proses pembelajaran tatap muka akan tetap berlangsung?

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, Pemerintah akan tetap melanjutkan sekolah tatap muka kendati kasus Omicron terus meningkat. Data per 24 Januari 2022, ada 1.626 kasus Omicron di Indonesia.

“Pembelajaran sampai saat ini tetap berlangsung. Kalau ada hal-hal yang luar biasa akan ada keputusan tersendiri,” tegas Luhut saat memberikan keterangan pers Evaluasi PPKM, Senin (24/1/2022).

Menurut Luhut, belum terlihat tanda-tanda kenaikan kasus Omicron yang eksponensial. Hal itu terlihat dari posisi Bed Occupancy Ratio (BOR) di Jawa-Bali yang jauh lebih dari pada awal kenaikan varian Delta. Kondisi tersebut, sambungnya, memberikan ruang yang lebar sebelum mencapai batas mengkhawatirkan. Adapun batas BOR yang merupakan angka persentase penggunaan tempat tidur (TT) di unit rawat inap (bangsal) adalah sebesar 60 persen.

Selain itu, jumlah kasus konfirmasi dan aktif harian masih lebih rendah lebih dari 90 persen jika dibandingkan dengan kasus puncak covid-19 varian Delta. Demikian pula kasus kematian harian di seluruh Jawa-Bali selama 14 hari terakhir yang juga masih pada tingkat yang cukup rendah.

Pembelajaran Tatap Muka Akan Tetap Berlangsung

Dengan informasi tersebut para pihak penyelenggara pendidikan salah satunya sekolah bisa tetap melakukan pembelajaaran tatap muka. Tetapi tentu penyelenggaraannya dengan memberlakukan prokes yang ketat. Dan melakukan segala upaya untuk menghindari varian omicron ini agar proses pembelajaran tatap muka tetap berjalan dengan lancar dan aman.

Walaupun begitu, Satuan pendidikan harus menggunakan teknologi untuk pemantauan dan evaluasi PTM terbatas yang terintegrasi data pokok pendidikan (DAPODIK) dan EMIS (sistem data informasi pendidikan dari Kementerian Agama) dengan PeduliLindungi. Pemantauan tingkat kepatuhan protokol kesehatan Covid-19 di satuan pendidikan juga harus terintegrasi dengan aplikasi Bersatu Lawan Covid kan. Selain itu, satuan pendidikan juga harus melakukan verifikasi nomor WhatsApp penanggung jawab satuan pendidikan pada laman https://sekolahaman.kemkes.go.id/ atau https://madrasahaman.kemkes.go.id/  dan memasang QR Code aplikasi PeduliLindungi di area masuk dan keluar satuan pendidikan.

E-Belajar Sebagai Solusi Saat Omicron Melanda

Satuan pendidikan bisa menggunakan suatu platform digital yang bernama E-Belajar.id. E-belajar.id adalah Platform Digital untuk administrasi pelaksanaan Sekolah meliputi Kegiatan Belajar Mengajar, Absensi, Raport, Evaluasi, Rekap Penilaian, Penerimaan Peserta Didik Baru, hingga Pembayaran secara digital. Sehingga dapat menunjang sekolah menuju sekolah yang profesional, efektif dan akuntabel. E-belajar saat ini sudah lengkap yang berdasar kepada 8 Standar Nasional Pendidikan, yang terbaru fitur Video Conference atau tatap muka secara visual sudah bisa digunakan dalam e-belajar.id ini.

Dinamika Pendidikan dengan Teknologi, Apa Pengaruhnya?

E-Belajar.id – Kehadiran teknologi dalam dunia pendidikan berhasil mengubah dinamika, terutama hubungan antara guru dan siswa. Mulai dari proses belajar, metodelogi, hingga personalisasi program pembelajaran. Dan yang terpenting, kehadiran teknologi bisa menguatkan fungsi seluruh stake holder untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan.

“Di Indonesia belum semua teknologi yang berkembang saat ini digunakan, namun dengan mengetahui arahan perkembangan teknologi di dunia pendidikan, maka institusi pendidikan pun dapat bersiap menghadapinya,”. Berdasarkan pengamatan pria yang juga menjabat sebagai Country Manager Extramarks Indonesia ini, pada 2019 diprediksikan ada 10 teknologi yang berpengaruh pada dunia pendidikan

Lalu teknologi apa saja dan bagaimana pengaruhnya terhadap dunia pendidikan?

1. Artificial Intelligent (AI)

Artificial Intelligence ini tidak lepas dari analisis big data, dimana para pendidik bisa membuatkan program khusus untuk masing-masing siswa, sesuai dengan daya tangkap dan kecepatan belajarnya masing-masing sehingga berkesempatan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. AI juga dapat memfasilitasi otomatisasi tugas-tugas administratif seperti penilaian siswa dan penambahan konten cerdas dalam kurikulum. Berdasarkan proyeksi dari IDC dalam laporan berjudul “FutureScape: Worldwide Education 2019 the Top 10 Predictions”.

2. Big Data

Big data analytics menampung berbagai data yang masuk dari device siswa, guru dan sekolah, yang jumlah nya sangat besar sekali. Secara otomatis, nanti akan langsung dianalisa hingga dapat memberikan solusi yang terbaik bagi siswa, guru dan sekolah untuk proses pembelajaran selanjutnya.

3. Internet of Things

Teknologi inilah yang akan menghubungkan semua device siswa, guru, dan stake holder lainnya maupun dengan berbagai peralatan lainnya dalam lingkungan sekolah. Sehingga dinamika pendidikan menjadi lebih fleksibel.

4. Cloud Computing

Ini adalah penyimpanan di dunia maya yang menjadi penting juga ketika dunia pendidikan masuk ke digital. Berbagai data maupun konten pelajaran akan tersimpan dan dapat diambil atau digunakan oleh siswa, guru, staff maupun stake holder lainnya, sesuai dengan tingkatannya.

5. Gamification

Adopsi gamification akan menjadi salah satu tren terbesar dalam dunia pendidikan yang akan mengubah proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menarik. Mengapa? Gamification ini cukup ampuh untuk menarik perhatian siswa untuk belajar. Karena sebenarnya bermain adalah kegiatan yang sangat disenangi oleh seluruh siswa.

Ditambah lagi, di dalam diri siswa, rasa ingin tahu nya sangat besar. Jika konten pelajaran sudah menarik, ditambah lagi dengan adanya unsur permainan didalamnya, maka rasa ingin tahu itu akan terusik dan akan belajar lebih banyak lagi atau paling tidak ingin menang dalam permainan tersebut.  Yang akhirnya akan menikmati pengalaman, terlibat dalam ide atau aktivitas dan membuka diri terhadap kemungkinan belajar.

6. Immersive Technologies

Teknologi imersif ini meliputi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mixed Reality (MR), Holograph, Telepresence, Digital Twin dan FPV Drone Flight. Semua nya akan semakin berguna ketika perangkat keras dan perangkat lunak mulai lebih masal tersedia di pasar.

Menurut Gartner, pada 2022, 70 persen organisasi akan bereksperimen dengan Immersive Technologies ini. Pertumbuhannya akan semakin tinggi ketika 5G hadir yang menjanjikan latensi lebih rendah dan konektivitas yang lebih kuat, kualitas alat ini akan terus tumbuh, memperluas potensi untuk melengkapi instrumen dalam pendidikan K-12.

7. Robotic process automation or RPA”

Komunikasi dua arah antara guru dan siswa sangatlah penting. Namun membutuhkan waktu. Jika dibantu dengan asisten dan robot cerdas yang dilengkapi Artifical Intelligent maka guru akan terbantu. Misalnya, dalam hal penilaian. Dengan bantuan robot ini maka guru dapat lebih fokus lagi ke tugas-tugas lain terutama yang berhubungan dengan emosional.

8. Cyber Security

Dengan adanya pengumpulan data yang begitu besar oleh institusi pendidikan maupun aplikasi yang terkait dengan pendidikan, seperti belajar online, maka masalah keamanan data pribadi ini juga menjadi penting untuk diperhatikan.  Salah satu tujuannya, adalah menghindari pemakaian data yang tidak sesuai oleh pihak-pihak yang tidak berhak.

9. Video-Based Learning

Seiring dengan perkembangan teknologi, pembelajaran berbasis video ini akan semakin banyak yang menggemarinya. Bukan hanya melalui YouTube saja, tetapi channel lain maupun solusi belajar online juga semakin banyak menyediakan konten video ini.

Bukan rekaman guru yang sedang mengajar ya? Tetapi benar-benar visualisasi dari konten dalam mata pelajaran. Siswa pun menyukainya karena bisa menonton video dengan mudah, mereka bisa belajar sesuai dengan kecepatan mereka sendiri.

10. Teknologi Blockchain

Blockchain adalah teknologi baru. Ini akan mendominasi inovasi di banyak bisnis dalam dekade mendatang, termasuk juga dunia pendidikan. Blockchain ini berguna dalam manajemen ujian, verifikasi kredensial siswa, verifikasi sertifikat dan lainnya. Begitulah dinamika pendidikan di masa depan dengan pemanfaatan teknologi.