Apa itu Metaverse? Dampak untuk Masa Depan?

E-Belajar.id – Di penghujung tahun 2021 kemarin, ada salah satu berita yang mengejutkan panggung hiburan. Yap! Konser Justin Bieber yang pelaksanaannya secara live atau langsung di metaverse pada (18/11/2021).  Jadi, Justin akan muncul dalam bentuk avatar atau karakter yang ia pilih awalnya. Terus, karakternya akan bergerak mengikuti pergerakan tubuh aslinya secara real-time atau langsung.

Nah, di konser ini Justin membawakan 10 lagu dari albumnya yang bernama Justice (2021). Pada saat konser, penonton bisa mengirimkan emoji dan komentar yang akan muncul selama konser berlangsung. Ada yang sempat nonton konsernya nggak, nih? Eh, tapi, emangnya metaverse itu apa, sih? Kok rame banget ya, sampai banyak banget yang ngomongin ini di mana-mana?

Awal Mulanya

Dikutip dari Forbes, metaverse merupakan konsep yang terdiri dari ruang virtual 3D, dan bisa menghubungkan ke banyak orang di dalamnya.

Menurut Eric Redmond, direktur merek sepatu Nike, metaverse merupakan ruang yang mencakup semua pengalaman digital berada. Mulai dari alam semesta digital yang dapat kita amati dari jutaan galaksi digital. Simpelnya gini deh, itu merupakan sebuah ruang digital. Di ruang digital ini, kita bisa menjadi siapa pun, pergi kemana pun, dan kapan pun.

Nah, konsep ini sebenarnya udah ada dari tahun 1992. Lahir dari karya novel milik Neil Stephenson yang berjudul Snow Crash (1992). 

Dalam cerita itu, Neil mengenalkan kita dengan dua konsep ruang. Ruang fisik dan ruang virtual – atau yang kemudian dirujuk sebagai metaverse. Terus, Philip Rosedale, seorang pengusaha di Amerika, membuat Second Life di tahun 2003. Apaan, tuh? Ibaratnya, itu tuh platform metaverse pertama yang ia ciptakan. Lanjut dengan konsep Massively Multiplayer Online Role Playing Game (MMORPG) di dunia hiburan. Sebenarnya, konsep MMORPG dikenalkan pertama kali tahun 1997, sih.

Sampai akhirnya ke tahun 2021 kemarin nih, Mark Zuckerberg, CEO Facebook, mengumumkan rebranding produk dengan nama Meta. Mereka juga udah membuat metaverse-nya sendiri.

Ada Apa Aja ya, di Metaverse?

Akhirnya, sampai sekarang fenomena ini jadi bahan pembicaraan sana-sini. Tapi, kenapa baru sekarang, ya? Kenapa tidak mereka aplikasikan dari tahun 1992 aja pas novel Neil Stephenson terbit?

Pertama, tentunya karena perkembangan teknologi. Sebenarnya, di tahun 2014 lalu pernah ada perangkat Google Glass atau kacamata yang bisa menampilkan informasi berdasarkan perintah suara, lho.

Kita mau coba terjun ke sana, tapi masih bingung?

Dilansir dari Fortune, salah satu media di New York, sebenarnya mainin game yang bisa multiplayer kayak Animal Crossing aja, itu udah jadi awalan terjun ke metaverse, kok. Karena, kita bisa ketemu sama pemain lainnya dari belahan dunia mana pun. Tapi sayangnya, di game itu, kita nggak bisa menikmati pengalaman metaverse secara real.

Untuk memiliki pengalaman bermain di metaverse secara totalitas, kita butuh beberapa perangkat. Misalnya, Oculus, yaitu perangkat VR yang kita pakai di kepala. Nah, Oculus ini terbeli oleh Facebook tahun 2014 lalu dengan harga 22 triliun. Dengan perangkat tersebut, kita bisa banget mulai explore metaverse ini. Awalnya, tentu buat avatar atau karakter dulu. Kita bisa desain karakter sesuka hati mulai dari warna rambut yang beragam, atau baju yang macam-macam. Ibaratnya, kita ngedandanin karakter sendiri, deh.

Terus, kita bisa langsung terjun ke beberapa platformnya. Salah satunya, yaitu game. Sampai sekarang, udah beragam banget game metaverse yang bisa kita mainin, lho.

Semua game di atas, bisa banget kita pakai untuk memperjualbelikan NFT. Hah? Apaan tuh, NFT? Kita bisa banget nih cari tahu tentang NFT sampai hubungannya sama metaverse di Apa itu NFT? Cara Kerja dan Hubungannya dengan Metaverse, ya.

Terus ketika karakter kita di dalam platformnya udah jadi, voila! Kita bisa jalan-jalan, ketemu banyak orang, menjalankan misi kayak di film Ready Player One (2018), cari teman baru, sampai nonton konser Justin Bieber!

Bahkan dilansir dari Forbes, konsep bekerja atau belajar secara virtual juga bisa kita aplikasikan di metaverse, lho. Jadi, sekarang kerja atau belajar nggak cuma lewat Google Meet dengan fitur yang gitu-gitu aja. Mulai dari nyalain kamera, microphone, dan fitur share-screen.  Tapi, karakter dari tiap orang yang kerja atau belajar itu bisa kita kumpulkan di sebuah ruangan bareng-bareng.

Dampaknya Untuk Masa Depan

Jadi, sekarang semuanya bisa lewat metaverse, ya? Apa mungkin masa depan kita nanti juga jadi di metaverse semua?

Itu baru data dari Amerika aja. Belum lagi Indonesia yang jadi peringkat dua dunia dalam orang terlama yang membuka media sosial. Dari data ini bisa kita simpulkan, kalau sekarang dunia online semakin berkembang. Didukung dengan adanya pandemi Covid-19 juga. Tidak hanya itu, sekarang juga udah mulai banyak bisnis yang merebak ke metaverse. Kota Seoul udah investasi triliunan untuk bikin metaverse dengan layout kotanya. Bisa jadi nanti kita lagi jalan-jalan di sana terus ketemu BTS, kan? Terus, Arab Saudi juga rencana mau mengadakan ibadah haji di metaverse. Ini sih baru rencana aja ya, tapi mungkin aja jadi kenyataan nanti.

Dikutip dari Forbes, beberapa perusahaan sudah mulai mengembangkan inovasi terbaru untuk metaverse di masa yang akan datang. Salah satu contohnya, yaitu Nvidia, merk kartu grafis yang mampu menampilkan konten 3D di komputer. Nvidia mulai fokus menciptakan metaverse-nya sendiri yang mereka beri nama ‘omniverse’.  Selain itu, Bill Gates, pendiri Microsoft, memprediksi kalau metaverse akan benar-benar merambah ke dunia kerja. Nantinya, para pekerja akan semakin bergantung dengan penggunaan VR dan avatar. Lalu merek fashion mewah seperti Gucci, Louis Vuitton, dan Balenciaga juga akan meluncurkan koleksi khusus yang hanya bisa kita beli di dunia metaverse aja.  Jadi, bisa kita simpulkan kalau metaverse udah berkembang sangat pesat dengan banyaknya bisnis yang terjun kesana.

Nah, itu lah perjalanan awal metaverse. Dari awal diperkenalkannya di tahun 1992, sampai sekarang menjadi inovasi di bidang teknologi yang menarik perhatian banyak orang. Dari berbagai perubahan yang udah mulai terlihat sekarang, gimana menurut kalian? Kira-kira, metaverse ini bakal tetap bertahan dan jadi tonggak kehidupan di masa depan nggak, sih?

Kondisi Mental, Pengaruhnya Dalam Belajar

E-Belajar.id – Membahas tentang mentalitas, rasanya ada yang kurang nih kalau kita nggak memahami apa itu mental terlebih dahulu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mental adalah batin dan watak ataupun hal-hal yang bersangkutan dengan hal-hal tersebut. Berbeda dengan fisik atau badan yang bisa kita lihat dan sentuh, mental merupakan sesuatu yang abstrak di dalam diri kita. Nggak bisa di lihat tapi bisa kita pahami.

Menurut pengumuman dari Balai Besar Pelatihan Kesehatan, Ciloto (2020), secara etimologis, kata mental berasal dari bahasa Latin ‘mens’, yang artinya jiwa, nyawa, roh, dan semangat. Arti yang sama juga dimiliki oleh kata ‘psikis.’ Jadi, kita bisa menggunakan kata mental atau psikis kalau kita mau merujuk ke suatu keadaan jiwa seseorang.

Ilustrasi mental

Kita pasti pernah dengar istilah ‘gangguan jiwa’. Nah, dari istilah itu kita juga bisa tau kalau keadaan mental seseorang itu bisa terganggu, tidak selalu stabil. Mengutip laporan Mayo Clinic (2019), gangguan mental biasanya bertanda dengan perubahan kondisi mood, cara berpikir dan juga perilaku seseorang.

Apa itu Mentalitas dan Kaitannya dengan Pola Pikir

Menurut sejarah penggunaan kata mentalitas, kata ini mulai mereka gunakan dalam Bahasa Inggris ‘mentality’ semenjak abad ke-17, yang mereka ambil dari kata ‘mental’. Kemudian pada abad ke-18 beradopsi juga ke Bahasa Prancis, walaupun penggunaan sebagai bahasa umum baru di mulai pada abad ke-19.

Kata ‘mentalitas’ menjadi semakin terkenal dan penggunaannya pun menyebar ke negara-negara lain, termasuk Indonesia. Dalam KBBI, mentalitas sendiri berdefinisi sebagai keadaan dan aktivitas jiwa (batin), cara berpikir, dan berperasaan. Kalau menurut Psychology Dictionarymentalitas adalah kualitas kemampuan akademik atau kognitif seseorang.

Dari kedua definisi di atas ada dua poin yang mengarah pada hal yang sama, yaitu cara berpikir dan kemampuan kognitif. Kemampuan kognitif sendiri merupakan kemampuan seseorang berpikir atau memproses informasi yang ia dapatkan. Jadi, kita bisa katakan kalau salah satu hal yang kita anggap sebagai mentalitas adalah cara dan kualitas berpikir seseorang, atau sering juga kita sebut pola pikir.

Nah, di situlah, mentalitas berkaitan dengan pola pikir yang mana cara berpikir itu sendiri. M. Yunus S.B dalam bukunya yang berjudul Mindset Revolution (2014) menjelaskan kalau maksud dari pola pikir adalah “cara otak dan akal menerima, memproses, menganalisis, mempresepsi, dan membuat kesimpulan terhadap informasi yang masuk melalui indra kita.

Yunus juga mengatakan, “Setiap pikiran menjadi penyebab, dan setiap kondisi yang terjadi merupakan suatu akibat.” Artinya, pikiran seseorang sangat berpengaruh terhadap kondisi atau hal-hal yang terjadi dalam hidupnya. Itu kenapa, memiliki pola pikir atau mentalitas yang baik penting sekali dalam belajar. Karena, pola pikir yang kita miliki sangat mempengaruhi hasil belajar kita.

Permasalahan Mentalitas yang Mengganggu Belajar dan Solusinya

Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pola pikir seseorang adalah konsep diri atau self-concept yang dimilikinya. Apa itu konsep diri?

Dalam buku yang berjudul Human Development (Diane & Sally, 1978), definisi konsep diri adalah pemahaman dan pengendalian seseorang terhadap dirinya sendiri. Nah masing-masing orang, termasuk kita memiliki konsep diri yang berbeda satu sama lain.

Ilustrasi cara pandang diri atau konsep diri

Pada dasarnya konsep diri ini bagaimana kita memandang diri kita sendiri. Dari segi fisik maupun mental. Contohnya, dari segi fisik kita memandang diri kita sebagai seseorang yang cantik, tinggi dan berambut pendek. Dari segi metal, kita memandang diri kita sebagai seseorang yang penuh semangat dan cerdas. Seperti yang tadi sudah saya sebutkan, bahwa pola pikir itu menentukan kondisi yang kita alami. Jadi memiliki konsep diri yang baik juga penting supaya pola pikir kita tidak cenderung negatif.

Tapi, terkadang seseorang mengalami yang namanya false belief. Di mana seseorang mempercayai sesuatu dengan sangat yakin tanpa menyadari bahwa hal itu salah. Nah keyakinan itu mempengaruhi konsep diri. Misalnya, kalau kita percaya public speaking hanya bisa berlaku bagi mereka yang berbakat, ya ketika kita merasa lemah di bidang itu kita bisa berpikir bahwa kita emang nggak bakat dan nggak bisa public speaking.

Akibat false belief seseorang bisa memandang dirinya dengan negatif. Contohnya seperti pikiran-pikiran pesimis yang saya sebutkan di awal tadi. Yang bisa bikin hal yang sebenarnya bisa kita lakukan malah jadi nggak bisa. Kenapa? Karena, seperti yang Yunus (2014) jelaskan, keyakinan pikiran itu terbentuk dari sebuah pikiran yang terus diulang-ulang. Kalau kita mikir “saya tidak bisa matematika” terus menerus, ya lama kelamaan itu akan menjadi keyakinan yang bisa jadi nyata.

Terus gimana dong cara melawan pikiran pesimis itu? Salah satu caranya adalah dengan menjadi lebih optimis? Kalau memang merasa nggak bisa terus gimana? Masak harus optimis?

Nah, kita bedakan dulu nih, gimana sih pola pikir orang pesimis dan optimis?

Mental Pesimis dan Optimis

Martin E. P. Seligman, dalam bukunya yang berjudul Authentic Happiness (2005), menyampaikan bahwa orang yang pesimis cenderung percaya kalau apa yang mereka alami itu permanen. Dan cara memandang permasalah cenderung secara general.

Kalau orang optimis, mereka memandang permasalahan mereka sebagai hal yang temporer atau sementara saja. Cara mereka memandang permasalahan lebih spesifik.

Nah, kalau kita ingin memiliki mentalitas atau pola pikir yang baik dalam belajar. Kita bisa nih mencoba merubah cara berpikir kita yang pesimis dan negatif dengan cara lebih spesifik dalam menyebutkan kesulitan atau permasalahan yang kita hadapi. Dengan begitu, kita juga nggak akan menghambat diri kita dalam menguasai materi-materi sekolah hanya karena pola pikir yang salah.

Inquiry Based Learning: Metode Belajar Mandiri

E-Belajar.id – Dalam proses belajar mengajar, seorang guru pasti pernah mendengar istilah Inquiry-Based Learning (belajar mandiri). Inquiry-Based Learning atau sering kita singkat dengan IBL adalah proses pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan awal atau rasa penasaran siswa. Pembelajaran ini berbasis inquiry atau pertanyaan, di mana pembelajarannya sesuai dengan pertanyaan atau ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran. Pembelajaran ini berbasis inquiry di mana siswa melakukan proses pembentukan pengetahuannya sendiri.

Inquiry-Based Learning juga memberikan kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan, melakukan penyelidikan, eksperimen, serta penelitian secara mandiri. Siswa berperan aktif sepanjang proses pembelajaran untuk membangun ide dan menciptakan pemahaman.

Pengertian Inquiry-Based Learning

Kata inquiry mempunyai definisi sebagai sebuah kegiatan pencarian kebenaran, informasi, atau pengetahuan, di mana prosesnya yaitu dengan bertanya atas rasa keingintahuan. Pada dasarnya, setiap individu melalui proses inquiry dalam kehidupannya sejak lahir. Bayi mulai memahami apa yang ada di dunia dengan menanyakan hal-hal yang tidak mereka ketahui. Mereka mengamati wajah yang mendekat, mencari sumber suara yang mereka dengar, dan memasukkan benda ke mulut. Saat bayi, proses bertanya di mulai dengan mengumpulkan data dan informasi menggunakan panca indera, mulai dari melihat, mendenger, merasa, menyentuh, hingga mencium.

Dalam pendidikan, proses pembelajaran inquiry dapat membangun pemahaman siswa tentang materi yang mereka pelajari melalui proses pertanyaan dan penyelidikan. Penyelidikan berfungsi mencari penyelesaian yang tepat untuk pertanyaan atau masalah yang mereka temukan. Pendekatan pembelajaran ini menekankan pada pengembangan keterampilan inquiry, dan kebiasaan berpikir yang memungkinkan siswa untuk melanjutkan pencarian pengetahuan.

Berdasarkan sudut pandang guru, pengajaran berbasis inquiry berfokus pada cara untuk menggerakkan siswa dalam menemukan jawaban atas rasa keingintahuan mereka melalui pemikiran dan pemahaman yang kritis. Guru bertugas untuk mendorong siswa mengajukan pertanyaan dan mendukung mereka dalam proses penyelidikan, serta memahami kapan harus memulai dan bagaimana menyusun kegiatan penyelidikan.

Sementara dari sudut pandang siswa, IBL berfokus pada menyelidiki pertanyaan atau masalah secara terbuka. Mereka harus menggunakan penalaran berbasis bukti dan pemecahan masalah untuk mencapai suatu kesimpulan yang dapat mereka pertahankan.

Karakteristik Inquiry-Based Learning

Karakteristik utama dari Inquiry-Based Learning antara lain:

  1. Siswa membuat pertanyaan mereka sendiri. Siswa berperan aktif dalam pembelajaran, tidak hanya menerima pembelajaran yang telah guru rancang. Peserta didik memperoleh bukti pendukung untuk menjawab pertanyaan mereka sendiri. Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator siswa dalam belajar, sementara seluruh aktivitas siswa berarah untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri.
  2. Siswa menjelaskan bukti jawaban yang telah mereka kumpulkan, menghubungkan penjelasan dengan pengetahuan yang mereka dapatkan dari proses investigasi, serta membuat argumen dan pembenaran. Kegiatan ini dapat mengembangkan kemampuan berpikir sistematis, logis, dan kritis siswa.

Bagaimana Cara Menerapkan Inquiry-Based Learning?

Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memulai IBL. Berikut adalah 5 langkah dari Inquiry-Based Learning.

  1. Eksplorasi

    Pertama, Siswa melakukan kegiatan eksplorasi untuk menemukan sesuatu yang berdasarkan pada pemahaman awal yang mereka miliki. Mereka sadar dengan permasalahan yang ditemukan dan dapat mendefinisikan masalah yang menjadi pokok penyelidikan.

  2. Belajar Mandiri

    Kemudian, setelah melakukan tahapan eksplorasi, siswa akan menemukan konsep baru yang harus mereka pelajari dan pahami secara mandiri. Mereka belajar secara mandiri berdasarkan perkembangan pemahaman dari hasil tahapan eksplorasi.

  3. Ulasan

    Selanjutnya, siswa mempresentasikan dan menjelaskan hasil temuan yang mereka dapatkan dari proses belajar mandiri kepada guru.

  4. Konsolidasi

    Setelah itu, siswa bersama-sama dengan anggota kelompoknya melakukan konsolidasi terhadap penemuan mereka. Konsolidasi dapat mereka lakukan dengan diskusi kelompok maupun presentasi.

  5. Bimbingan Guru

    Terakhir, siswa merefleksikan pembelajaran individu dan kelompok dengan guru. Di tahap ini, penguatan konsep oleh guru yang memberikan bimbingan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Seorang guru dapat memulai pelajaran dengan memutar video atau berbagi dokumen pembelajaran. Setelah itu, berikan siswa pertanyaan terkait dengan materi yang guru berikan secara individu ataupun kelompok. Hal ini dapat membantu membangkitkan rasa ingin tahu dan merangsang pemikiran siswa saat kelas di mulai.

Manfaat Belajar Mandiri (IBL) dalam Proses Belajar Mengajar

Selain membangun keterampilan siswa dalam mencapai pemikiran yang sistematis, logis, dan kritis, Inquiry-Based Learning dapat memberikan manfaat lain bagi siswa dan juga guru.

Memudahkan Proses Pembelajaran

Menjalankan proses belajar dengan IBL dapat membantu siswa untuk menyerap informasi yang guru berikan secara lebih mudah. Rasa keingintahuan yang tumbuh pada diri siswa dapat mempersiapkan otak untuk memulai pembelajaran dan memungkinkan mereka untuk memahami serta mengingat pembelajaran secara lebih cepat.

Membangun Pemahaman Mendalam

Melalui pendekatan inquiry, siswa dapat mengetahui bagaimana ide dikembangkan, mengapa aturan atau sebuah rumus bekerja, serta bagaimana cara menerapkan aturan, ide, serta rumus tersebut dengan benar. Hal ini mendukung siswa memiliki pemahaman yang mendalam akan suatu pembelajaran.

  1. Membangun Beragam Keterampilan

    Siswa dapat meningkatkan keterampilan tertentu melalui pembelajaran berbasis inquiry, diantaranya yang berhubungan dengan inisiatif dan pengarahan diri. Hal ini terlihat dari langkah-langkah pada proses penyelidikan di mana siswa belajar bagaimana cara mengajukan pertanyaan, menyelidiki, berdiskusi, berkolaborasi, bekerja sama, dan mencapai kesimpulan mereka sendiri.

    Menerapkan Strategi Pembelajaran yang Beragam

    Penerapan Inquiry-Based Learning dapat memberikan kesempatan bagi guru untuk menggunakan strategi pengajaran yang berbeda, sesuai dengan gaya belajar siswa. Siswa memiliki kecenderungan untuk fokus pada satu gaya belajar yaitu visual, auditori, atau kinestetik. Mereka yang nyaman dengan cara pembelajaran melalui visual audio akan belajar melalui video, sementara siswa yang cenderung aktif akan bereksperimen di lapangan. Dengan begitu, pembelajaran berjalan efektif dan inklusif.

Inquiry-Based Learning dapat diterapkan sebagai metode yang efektif. Yang perlu guru perhatikan adalah pastikan bahwa setiap siswa memiliki dasar pengetahuan yang tepat supaya pendekatan ini berhasil diterapkan. IBL menuntut siswa untuk mencari dan menemukan sendiri pengetahuan yang mereka butuhkan lewat pertanyaan atau penyelidikan. Dengan begitu terbentuklah proses belajar mandiri dalam diri siswa.

Sering Lupa? Inilah Cara Meningkatkan Daya Ingat Kamu

E-Belajar.id – Kamu pernah mendengar istilah memori jangka pendek (sering lupa) dan jangka panjang, kan? Keduanya adalah model yang berguna untuk membantu menjelaskan tentang sistem ingatan atau memori. Seperti yang kita ketahui, bahwa ingatan manusia itu sangat kompleks, jadi kedua model tersebut hanya digunakan sebagai gambaran untuk membantu menjelaskannya.

Contoh simpelnya, ketika kamu mengingat kenangan bersama dengan cinta pertama kamu, maka kamu akan selalu mengingat hal itu terus bahkan sampai saat ini, padahal itu udah lama banget sampai bertahun-tahun lalu kejadiannya (memori jangka panjang). Tapi, materi pelajaran yang baru kita pelajari minggu lalu justru udah lupa lagi (memori jangka pendek).

otak sebagai organ tubuh yang berperan untuk menyimpan memori ingatan.

Kenapa hal itu bisa terjadi? Masih ingat gak materi Biologi tentang Sistem Saraf? Otak termasuk dalam sistem saraf yang berperan sebagai reseptor terhadap stimulus yang nantinya akan diterjemahkan menjadi respon/output. Nah, stimulus yang datang ke otak kemudian akan diproses lagi dan disimpan, apakah stimulus tersebut akan disimpan dalam memori jangka pendek atau ditransfer dengan proses pengulangan ke sistem memori jangka panjang. Pokoknya, setiap ingatan akan disimpan terlebih dahulu di memori jangka pendek. Selanjutnya ada pilihan antara dibuang atau diulang-ulang lagi sampai masuk ke memori jangka panjang.

Kalau kamu baca salah satu karya tulis milik Magda Bhinnety dalam buletin psikologi “Struktur dan Proses Memori” (vol 16, no. 2, 74-88), di sana dijelaskan bahwa memori jangka pendek manusia hanya menyimpan informasi selama sekitar 30 detik, dan hanya tujuh bongkahan informasi yang dapat disimpan dan dipelihara pada sistem tersebut dalam suatu waktu. Dengan kata lain, manusia hanya menyimpan memori yang sangat sebentar dan hanya sedikit yang bisa diingat. Itulah mengapa penting untuk kita mempertahankan memori tersebut supaya terhindar dari kelupaan. Kamu bisa simak cara meningkatkan daya ingat berikut ini ya.

1. Sadar dan libatkan emosi dalam setiap kegiatan

Bukan, bukan emosi yang marah-marah gitu kok. Melainkan suatu perasaan yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu, ya bisa dibilang juga dengan suasana hati. Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah sadar atau aware terhadap kegiatan yang sedang kamu lakukan. Selanjutnya, lakukan kegiatan tersebut dengan melibatkan emosi/perasaan. Kenapa melibatkan emosi termasuk dalam cara meningkatkan daya ingat? Simpelnya begini, ketika kamu menonton drama korea yang super duper sedih, ada emosi yang kamu rasakan, sehingga kamu ikut menangis.

Nah, karena drakor tersebut bikin kamu nangis, suatu saat pasti kamu bakal ingat terus sama drakor ini. Bahkan jalan cerita dan nama tokohnya pun kamu hafal. Lain ceritanya dengan membaca buku pelajaran, di mana kamu cenderung untuk tidak melibatkan emosi. Itulah mengapa kamu mudah lupa kalau tentang pelajaran.

2. Membayangkan kejadiannya

Cara meningkatkan daya ingat yang satu ini erat hubungannya dengan melibatkan emosi. Ketika kamu sedang mendengarkan penjelasan atau membaca buku, cobalah untuk membayangkan tentang kejadian dalam cerita tersebut. Misalnya, kamu sedang membaca novel tentang kolonialisme. Supaya cerita yang kamu baca itu  bisa diingat jangka panjang, maka kamu perlu untuk membawa pikiran kamu masuk ke dalam cerita tersebut. Dengan begitu, kamu suatu saat nanti kamu bisa menceritakan isi novel tersebut kepada temanmu. Nah, coba aplikasikan juga ketika kamu sedang mengikuti pelajaran di kelas atau saat membaca buku pelajaran ya!

3. Lakukan secara berulang

Hal yang paling dasar dan sudah banyak orang tau ya tentang cara yang satu ini. Di mana untuk bisa mengingat suatu hal, maka kamu harus mengulanginya berkali-kali. Contoh simpelnya ketika kamu mau ujian, tentu hal yang harus kamu lakukan adalah belajar dan berlatih soal. Kalau dilakukan sekali, tentu dalam beberapa hari atau bahkan jam juga ingatan tersebut bisa hilang. Lain halnya ketika kamu mengulang-ulang materi dan latihan soal, maka kamu akan terbiasa dan hafal dengan materi tersebut.

4. Jangan terlalu sibuk atau overload

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah dengan belajar secara terus menerus tanpa jeda. Terlalu sibuk dan overload justru membuatmu sulit fokus, dan memori hanya akan bertahan sebentar atau jangka pendek. Setelah beberapa hari atau minggu, ingatan tersebut sudah menghilang. Kamu lupa. Maka dari itu, jangan melakukan semuanya sekaligus. Meskipun multitasking itu bagus, tapi kamu harus melakukannya dengan fokus dan balik lagi ke poin 1, libatkan juga emosi. Gitu sih salah satu cara meningkatkan daya ingat.

5. Istirahat yang cukup

Yap, tidur sangat berpengaruh pada kemampuan otak. Itulah mengapa kamu harus tidur sekitar 8 jam sehari. Tapi, jam tersebut  bukan sebagai patokan, karena setiap orang memiliki waktu tidur cukup yang bervariasi. Ada yang cukup dengan 6-7 jam, ada juga yang harus lebih dari 8 jam baru merasa cukup. Jadi, balik lagi kepada kebutuhan tidur kamu, karena diri kamu sendiri yang mengetahui seberapa kadar cukup bagi kamu.

Kurang tidur bisa membuatmu kurang fokus, sehingga dalam jangka panjang bisa menurunkan kemampuan otak dalam mengingat. Bahkan bisa menimbulkan berbagai penyakit bagi tubuh kamu. Gak mau kan hal itu terjadi? Yuk, jaga pola tidur yang teratur salah satunya sebagai cara meningkatkan daya ingat yaa.

6. Menulis atau mencatat

Cara meningkatkan daya ingat selanjutnya adalah dengan mendokumentasikan kejadian atau kegiatan yang sudah kamu alami, bisa dengan cara memotretnya atau menulis dalam buku harian. Suatu saat, ketika kamu membaca atau membuka foto-foto tersebut, kamu akan mengingat tentang kejadian yang pernah kamu alami itu.

Beberapa penelitian membuktikan bahwa menulis dengan tangan ternyata lebih efektif dalam meningkatkan memori otak daripada cara lainnya. Bahkan, tulisan tegak bersambung dan kaligrafi memiliki peran yang lebih baik bagi memori di otak. Hal ini karena menulis tegak bersambung dan kaligrafi lebih kompleks. Otak akan berpikir secara terstruktur dan memikirkan kata yang ingin digambar dalam kaligrafinya.

7. Berolahraga dan bermain game otak

Cara meningkatkan daya ingat selanjutnya adalah rutin berolahraga dan melatih otak dengan bermain game. Kondisi fisik yang baik bisa meningkatkan keefektifan dalam mengingat informasi, cara memperoleh kondisi fisik yang baik bisa dengan berolahraga. Kira-kira olahraga jenis apa sih yang bisa digunakan untuk meningkatkan memori?

Ternyata olahraga untuk meningkatkan memori itu simpel lho. Kamu bisa dengan mudah melakukannya di waktu luang, seperti jalan santai, jogging, berenang, bersepeda, dan olahraga kardio lainnya. Kenapa sih kok olahraga seperti itu bisa meningkatkan memori? Karena, olahraga bisa membantu melancarkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk ke otak. Ketika otak mendapatkan asupan darah yang berisi oksigen dengan cukup, maka bisa membangun sel-sel dentate gyrus yang berperan meningkatkan daya ingat dan meminimalkan penyakit lupa/pikun.

Selain itu, kamu juga bisa mengasah otak kamu dengan bermain game, seperti teka teki silang (TTS), rubik, catur, puzzle, atau berbagai permainan otak lainnya di gadget. Selain mengasah otak, kamu juga memanfaatkan gadget dengan baik karena tidak menyalahgunakannya. Oh iya, membaca buku juga termasuk kegiatan mengasah otak lho. Jadi, sering-sering membaca buku ya untuk memperluas pengetahuan dan meningkatkan memori.

8. Perhatikan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh

Cara meningkatkan daya ingat yang terakhir adalah dengan memperhatikan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Segala sesuatu yang kita makan tentu akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh, termasuk mempengaruhi suasana hati, energi, hingga memori otak. Kamu perlu mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi seperti vitamin E, vitamin C, asam lemak omega-3, folat, dll. Glukosa dan insulin ternyata juga berperan dalam mengkonsolidasi proses transfer dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang, tapi jangan berlebihan ya guys. Misalnya dengan mengonsumsi sayuran, ikan, buah-buahan, telur, dll.

Itu dia cara meningkatkan daya ingat yang bisa kamu coba agar tidak sering lupa. Dari delapan poin di atas, manakah cara yang sudah kamu terapkan? Apakah berguna juga di kamu? Kalau aku sih poin 1, 2, dan 4 yang paling efektif dan sudah sering aku lakukan.

Bukan Hanya Fleksibel, Inilah Manfaat Lain Online Learning

E-Belajar.id – Jauh sebelum masa pandemi sebenarnya metode online learning sudah mulai diterapkan di beberapa kampus, universitas, atau sekolah. Pengertian kelas online sendiri adalah proses belajar mengajar yang memanfaatkan internet atau media digital untuk menyampaikan materi kepada para siswa.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, maka kelas online pun mulai banyak yang menggunakan apalagi saat masa pandemi seperti saat ini. Beberapa media yang bisa kita gunakan untuk pembelajaran kelas online seperti WhatsApp, Zoom meeting, Google meet, dan juga fitur Video Conference di E-Belajar. Bahkan beberapa lembaga kursus atau les pun juga sudah banyak yang membuat aplikasi atau platform yang bisa kita akses secara online. Maka bukan tidak mungkin kelas online bakal menjadi suatu tren baru bagi banyak lembaga untuk menerapkannya.

Manfaat Online Learning

Online learning pada dasarnya bukan sekedar tren saja, namun juga bisa menjadi sebagai alternatif untuk kegiatan belajar mengajar di berbagai situasi. Belajar secara online pun bisa memberikan banyak manfaat baik bagi pihak lembaga atau sekolah maupun peserta didik itu sendiri.

Ilustrasi seorang murid yang sedang mengikuti online learning.

1. Pendekatan yang Lebih Sesuai

Kemajuan teknologi dan informasi juga turut berasa manfaatnya oleh para pelajar dan guru dalam kaitannya dengan sistem pendidikan. Kelas online menjadi salah satu sistem dengan pendekatan yang lebih sesuai untuk pelajar masa kini dari pada dengan metode konservatif belajar di kelas.

Materi dan metode dalam menyampaikan pelajaran di kelas kelas online learning pada umumnya sudah menggabungkan antara materi pelajaran formal maupun nonformal. Pembelajarannya pun bisa melalui video call dengan guru secara langsung melalui atau melalui tutorial di video dan lainnya.

2. Praktis dan Fleksibel

Tidak bisa kita pungkiri bahwa sistem belajar online bisa kita bilang lebih praktis dan fleksibel dari segi waktu dan tempat. Interaksi antara guru dan para murid pun menjadi lebih praktis karena tidak harus menempuh perjalanan jauh untuk bertemu dan melakukan kegiatan belajar mengajar.

Tidak ada ruang kelas layaknya tempat belajar formal pada umumnya sehingga kamu bisa bebas belajar dimana saja. Tentu akan sangat menyenangkan apabila kamu bisa belajar di tempat nyaman seperti di taman. Waktunya juga lebih fleksibel dan bisa menyesuaikan dengan kegiatan harian.

3. Lebih Personal dan Privasi

Belajar secara online tidak hanya bisa kita lakukan dengan materi-materi yang bersifat satu arah di mana kita hanya melihat video dan mengerjakan soal yang tersedia. Namun, banyak juga sistem belajar secara online yang menyediakan komunikasi dua arah antara guru dan murid secara langsung.

Guru dan murid akan saling bertatap muka melalui layar HP atau laptop dan materinya langsung mereka sampaikan. Siswa bisa menanyakan kepada guru apabila ada materi yang tidak dia pahami dan bisa mendiskusikannya secara langsung. Sifatnya personal karena 1 guru biasanya hanya mengampu 1 anak.

4. Pengalaman Belajar Lebih Menyenangkan

Jika belajar formal biasanya menggunakan item-item dan fasilitas seperti papan tulis, buku catatan, meja, dan kursi, maka online learning akan memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan. Materi pelajaran dan format pengajaran penyampaiannya biasanya lebih menarik dan seru.

Bahkan para guru atau lembaga yang menyediakan online learning ini akan menyediakan berbagai media baik video, audio, maupun foto. Hal ini akan membuat peserta didik lebih mudah dalam belajar dan memahami setiap materi yang guru berikan. Kita pun tidak akan merasa bosan saat online learning.

5. Mudah Didokumentasikan

Kita tidak perlu capek-capek membawa buku pelajaran setiap hari karena materi pelajaran yang guru sampaikan melalui online learning lebih mudah kita dokumentasikan. Kamu bisa mengunduh materi pelajaran tersebut di HP sehingga kamu bisa mempelajarinya kapanpun dan di manapun berada.

Penggunaan media kertas pun mungkin akan jarang kita butuhkan karena kita akan lebih banyak merekam dan menulis materi dalam bentuk digital. Buku yang bertumpuk-tumpuk yang biasanya harus kita bawa saat belajar formal pun sudah tidak terlalu kita perlukan lagi.

Kita bisa mengakses materi pelajaran dengan lebih mudah dan praktis. Semua materi bisa kita simpan secara langsung di smartphone maupun laptop.

6. Hemat Waktu dan Biaya

Saat proses pembelajaran konvensional biasanya akan membutuhkan waktu setidaknya beberapa menit hingga kelas dimulai untuk perpindahan ruang maupun guru berjalan dari satu kelas ke kelas lain. Selain itu, biaya tambahan akan sering ada untuk kebutuhan mengerjakan tugas, fotocopy materi dan lainnya.

Sementara itu, online learning akan sangat memangkas waktu dan biaya yang kita perlukan untuk pembelajaran konvensional. Karena semua bisa kita akses secara online dan mudah dan pengerjaan tugas pun biasanya bisa langsung kita kerjakan menggunakan laptop atau handphone secara digital.

7. Menjadi Alternatif Untuk Social Distancing

Seperti kita ketahui bahwa wabah covid 19 masih terus ada di Indonesia dan belum tahu kapan akan berakhir. Apalagi sekarang sedang melunjak kasus covid varian omicron. Sehingga proses pembelajaran secara tatap muka bagi beberapa sekolah berhenti kembali dan mau tidak mau harus secara online hingga pandemi ini berakhir demi mencegah terjadinya penularan virus.

Sehingga bisa kita katakan bahwa online learning merupakan salah satu upaya atau alternatif untuk social distancing dengan murid ataupun guru. Keamanan dan kesehatan pun akan lebih terjaga selama belajar di rumah.

Manfaat kelas online banyak kita rasakan khususnya bagi orang yang sibuk dengan kegiatan lainnya seperti bekerja atau membangun bisnis. Di masa pandemi seperti ini, belajar online juga dinilai lebih efektif untuk menggantikan belajar tatap muka sementara waktu.

Pembelajaran Kreatif, Satu Hal Penting Bagi Seorang Guru

E-Belajar.id – Pembelajaran kreatif adalah kegiatan belajar mengajar yang membangun pengetahuan dan mengembangkan kemampuan menggunakan proses kreatif, dimana teori, ujian, cerita, solusi, analisis, dan desain pembelajaran tidak hanya sekadar untuk menghafal informasi. Daripada mendikte bagaimana harus mengingat informasi , guru yang kreatif bisa membimbing siswa melalui proses intruksi menggunakan metode kreatif.

Pembelajaran kreatif menjadi salah satu elemen pedagogi kreatif

Pembelajaran kreatif adalah saat siswa bisa menggunakan imajinasi dan pemikiran kritis untuk menciptakan ide baru yang bermakna. Melalui pembelajaran ini, para siswa tidak hanya belajar untuk mengulang apa yang telah mereka pelajari. Tetapi juga belajar untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam menemukan solusi dari berbagai masalah yang mereka temukan.

Dalam menciptakan pembelajaran kreatif, seorang guru harus mampu memilih materi yang sesuai dengan kemampuan siswa, menentukan metode pembelajaran yang bisa memudahkan pemahaman siswa tentang materi yang diberikan, menggunakan media pembelajaran yang efektif sehingga memperlancar proses belajar mengajar, serta mampu menentukan evaluasi yang tepat untuk mengukur tingkat penguasaan siswa.

Manfaat dari Pembelajaran yang kreatif

Pembelajaran kreatif memungkinkan siswa untuk terlibat ke dalam pengalaman belajar yang kreatif. Siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga semakin lama hal itu akan memperluas pemahaman dan mempertahankan pengetahuan yang dimiliki. Tapi, tahukah kalau pembelajaran kreatif mempunyai manfaat yang lebih dari itu?

  1. Merancang pemecahan masalah

    Pembelajaran kreatif dapat mengubah cara siswa memecahkan suatu masalah. Mereka bisa menjadi lebih imajinatif dan inovatif, serta mengatasi pertanyaan yang mereka belum tahu jawabannya secara lebih baik.

  1. Mengembangkan pemikiran kritis

    Siswa akan bisa memberikan ide-ide yang inovatif dan menyampaikan solusi dari suatu permasalahan. Tidak sampai di situ, ide dan solusi yang muncul mereka analisis penerapannya dan dilakukan penyesuaian untuk menghasilkan ide serta solusi yang lebih baik dari yang sebelumnya.

Dapat berpikir kritis adalah salah satu manfaat dari pembelajaran kreatif

  1. Berani mengambil risiko

    Dalam proses belajar, siswa mungkin mengalami yang namanya kegagalan seperti nilai yang kurang baik atau sulit paham dengan materi. Saat mengalami kegagalan, beberapa siswa cenderung putus asa dan tidak mau mencobanya kembali. Tapi dengan pembelajaran kreatif, siswa akan berani mengambil risiko dan melihat hasil yang berbeda. Merasa “nyaman” dengan kegagalan yang terjadi memungkinkan siswa untuk mengambil lebih banyak risiko dengan sedikit rasa takut. Sehingga ke depannya, mereka akan terus mencoba dan berlatih meskipun sempat menemukan kegagalan.

  1. Menciptakan rasa ingin tahu yang besar

    Pembelajaran kreatif membangun pola pikir ingin tahu pada siswa. Proses belajar ini memicu rasa ingin tahu dan diskusi, sehingga mengarahkan siswa ke wawasan yang lebih luas.

  1. Meningkatkan rasa percaya diri

    Tanpa disadari, pembelajaran kreatif juga membangun kepercayaan diri para siswa . Dampaknya, siswa akan lebih mungkin menerapkan pelajaran yang sudah mereka pelajari karena lebih yakin akan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.

Langkah Menciptakannya

Seorang guru punya peran penting dalam merancang dan menyajikan materi di kelas, termasuk mengemasnya menjadi sebuah metode yang kreatif. Mungkin seorang guru masih belum yakin harus memulai pembelajaran kreatif ini dari mana. Berikut ini adalah beberapa tips yang akan membantu seorang guru dalam menciptakan proses belajar mengajar yang lebih kreatif.

  1. Terbuka untuk ide baru

    Tips pertama untuk menumbuhkan pembelajaran kreatif adalah guru harus selalu berpikiran fresh dan terbuka. Cobalah untuk melihat suatu hal dari cara dan perspektif yang lain sehingga berpotensi menghasilkan pemikiran baru dalam metode pembelajaran dan interaksi dengan siswa.

  1. Menciptakan suasana kelas yang nyaman

    Seorang guru bisa memulai kelas dengan menyapa siswa atau menanyakan kabar dengan ramah dan bersemangat untuk menarik perhatian siswa. Ketika siswa merasa nyaman dalam kelas, mereka tidak akan merasa tegang atau takut membuat kesalahan. Menciptakan awal yang berkesan sangat penting karena akan mempengaruhi proses belajar mengajar selanjutnya.

  1. Anggap kreativitas sebagai bagian dari pembelajaran

    Ciptakan kelas yang menghadirkan kreativitas. Guru bisa membuat mading yang berisi berbagai cara penyelesaian masalah, atau solusi kreatif dalam permasalahan di dunia nyata. Sehingga nantinya guru akan terbiasa untuk melibatkan kreativitas lainnya dalam penyampaian materi.

  1. Menanamkan kreativitas dalam kurikulum

    Guru bisa mendukung kreativitas siswa dengan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Karena itu, seorang guru diharuskan memiliki pemahaman tentang pedagogi yang mengacu pada mengetahui bagaimana merancang pengalaman belajar kreatif untuk mendukung dan menumbuhkan sikap, pemikiran, serta tindakan kreatif siswa yang telah disesuaikan dengan kurikulum.

  1. Bereksperimen dengan metode pembelajaran yang bervariatif

    Seorang guru perlu mencoba menerapkan beberapa metode pembelajaran baru untuk menemukan metode mana yang paling efektif. Siswa memiliki kecerdasan, gaya dan cara belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, seorang guru perlu mencoba beberapa metode pembelajaran untuk menemukan mana yang paling sesuai untuk para siswa. Bapak dan Ibu harus menyadari bahwa siswa dalam kelas memiliki latar belakang yang berbeda sehingga perlu menggunakan metode belajar yang juga bervariatif.

  1. Menemukan cara untuk menggabungkan seni, musik, dan budaya dalam pembelajaran

    Menurut penelitian, kreativitas adalah sumber kekuatan utama yang membentuk budaya kita. Dalam pembelajaran, seorang guru bisa menggabungkan kreativitas seni dan budaya untuk menyampaikan materi dan memperkaya pengetahuan siswa akan budaya yang ada.

Learning Loss, Dampak Negatif Pandemi Bagi Siswa

E-Belajar.id – Sudah dua tahun pandemi COVID-19 mewabah dan learning loss menjadi salah satu dampak sosial negatif yang muncul. Hal tersebut terjadi karena tutupnya sekolah akibat pandemi yang menyebabkan proses belajar mengajar berubah menjadi daring/online.

Dalam penyelenggaraannya, pendidikan selama pandemi memegang prinsip mengutamakan kesehatan dan keselamatan, serta mempertimbangkan tumbuh kembang dan hak anak. Karena itu, pemerintah selalu mengkaji kebijakan pembelajaran sesuai dengan konteks perkembangan pandemi dan kebutuhan pembelajaran.

Sejak awal pandemi menyebar di Indonesia, tepatnya di bulan Maret 2020, pemerintah menerapkan Belajar dari Rumah atau yang lebih kita kenal dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Tak sampai di situ, untuk menekan penyebaran COVID-19, Ujian Nasional pun menjadi tidak ada. Perlahan, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai berlaku bagi wilayah berzona hijau atau kuning, dengan mengikuti berbagai persyaratan.

Kebijakan Pemerintah Indonesia untuk Pendidikan di masa Pandemi COVID-19 untuk menghindari Learning Loss.

Secara bertahap, saat ini sekolah-sekolah di Indonesia sudah melaksanakan pembelajaran secara langsung. Hal ini menjadi solusi untuk mencegah dampak sosial negatif berkepanjangan yang muncul pada siswa, salah satunya adalah learning loss.

Pengertian Learning Loss

Learning loss adalah hilangnya pengetahuan dan kemampuan siswa, baik secara spesifik atau umum dari berbagai faktor. Istilah ini mempunyai arti sebagai kemunduran secara akademis yang berkaitan dengan kesenjangan yang berkepanjangan atau proses pendidikan yang berlangsung secara tidak baik.

Dalam Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19, learning loss sebagai salah satu bentuk penurunan capaian belajar. Selama pandemi, pendidikan berjalan secara daring di mana terjadi kesenjangan akses dan kualitas pembelajaran. Hal inilah yang menyebabkan munculnya learning loss dan capaian belajar siswa yang menurun. Sebuah studi menemukan bahwa  pembelajaran tatap muka secara langsung bisa menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik dari pada saat PJJ.

Kalau sudah memahami istilahnya, sekarang kita beralih ke penyebab learning loss.

Bagaimana Learning Loss Bisa Terjadi di Masa Pandemi?

Seperti penjelasan sebelumnya, selama pandemi banyak perubahan yang terjadi dalam pendidikan Indonesia, bahkan seluruh dunia. Proses perubahan pembelajaran dari tatap muka biasa ke pembelajaran daring memunculkan beragam tantangan bagi siswa, orang tua, dan guru. Seluruh elemen pendidikan harus berusaha untuk beradaptasi dengan situasi yang baru, mulai dari metode pembelajaran, teknologi yang digunakan, sampai rancangan belajar yang sesuai dengan kondisi pandemi.

Sayangnya, tidak semua orang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan pendidikan di masa pandemi. Dengan tingkat kemiskinan yang meningkat, banyak siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu serta tinggal di daerah pedalaman dan terpencil terpaksa putus sekolah, karena tekanan ekonomi yang sangat besar. Tak sedikit dari mereka harus bekerja untuk membantu perekonomian keluarga di tengah krisis COVID-19. Mereka memilih untuk berhenti sekolah karena merasa terbebani ketika harus sekolah secara daring, di mana banyak kebutuhan yang harus mereka lengkapi seperti ponsel pintar dan kuota internet.

Alasan utama siswa putus sekolah selama masa pandemi (learning loss).

Pandangan Orang tua terhadap Proses Belajar di Rumah

Selain faktor ekonomi, banyak orang tua yang tidak melihat peran sekolah ketika proses belajar mengajar tidak berjalan secara langsung. Ketika belajar di rumah, guru tidak bisa mendampingi siswa secara penuh. Materi, tugas, dan ujian secara daring sehingga guru tidak dapat melihat langsung proses perkembangan belajar siswanya.

PJJ yang berjalan selama pandemi juga berpotensi untuk menimbulkan kekerasan pada anak. Tanpa sekolah, banyak anak yang terjebak dalam kekerasan yang dilakukan di rumah. Karena proses pendampingan sekolah tidak berjalan secara langsung, kekerasan pada anak pun tidak bisa dideteksi. Selain itu, muncul juga risiko eksternal yang menyebabkan anak tidak lagi bisa datang untuk belajar seperti pernikahan dini atau eksploitasi anak.

Berbagai permasalahan dan perubahan menyebabkan terganggunya pendidikan siswa, dan berakhir pada munculnya learning loss. Siswa mengalami kemunduran kemampuan dalam proses belajar dan memahami informasi. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran utama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, Nadiem Makarim, selama pembelajaran di masa pandemi. Beliau menyebutkan bahwa PTM harus segera berjalan agar siswa tidak mengalami learning loss.

Langkah Indonesia dalam Mengatasinya

Sejak September 2021, sekolah-sekolah di Indonesia mulai menyelenggarakan PTM. Menurut data, 39% sekolah mulai dibuka kembali dengan mengikuti panduan dari pemerintah. Diberlakukannya PTM ini menjadi salah satu langkah pemerintah Indonesia untuk mengatasi dan atau mencegah munculnya learning loss pada siswa. UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mendukung berlangsungnya PTM di seluruh sekolah Indonesia.

Sebagai solusi dalam mengatasi learning loss, setiap elemen pendidikan harus saling memastikan bahwa siswa mendapatkan hak belajarnya dengan aman dan sehat selama PTM. Dalam hal ini, diperlukan program atau kegiatan yang berfokus untuk memenuhi hak belajar, kesehatan, kesejahteraan, dan kebutuhan lain dari siswa. Selain itu, sekolah juga harus membantu siswa dalam mengejar ketertinggalan pembelajaran selama PJJ. Di lain sisi, pemerintah dan seluruh elemen terkait juga harus mendukung guru agar dapat mengatasi learning loss yang dialami siswa.

Mengatasi learning loss yang muncul selama PJJ bukan hanya tugas guru, orang tua, atau pemerintah. Kita semua yang terlibat di dalamnya berperan untuk mengembalikan kesempatan dan semangat belajar siswa.

Media Pembelajaran, Kunci Sukses Belajar Siswa

E-Belajar.id – Media pembelajaran merupakan salah satu sarana penyalur pesan dan informasi belajar. Media pembelajaran dengan perancangan yang baik, sangat membantu peserta didik dalam mencerna dan memahami materi pelajaran. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi dan informasi saat ini, memacu perkembangan media pembelajaran semakin maju pula. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai media pembelajaran sudah merupakan suatu tuntutan. Walaupun perancangan media berbasis TIK memerlukan keahlian khusus, bukan berarti media tersebut kita hindari dan kita tinggalkan.

Media pembelajaran berbasis TIK dapat berupa internet, intranet, mobile phone,dan CD Room/Flash Disk. Kemajuan Teknologi Informasi telah mendorong terjadinya banyak perubahan, termasuk dalam bidang pendidikan yang melahirkan konsep e-learning. Dengan e-learning ini pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. E-learning memungkinkan peserta didik untuk aktif dan kreatif.

E-learning memberikan para peserta didik,pendidik, dan pengelola pendidikan dapat mengambil banyak manfaat, di antaranya fleksibilitas program dan bahan pembelajaran dapat menjadi lebih menarik dan berkesan. Integrasi teknologi informasi pada pendidikan akan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.

Secara umum media memiliki arti yaitu alat komunikasi yang membawa pesan dari sumber ke penerima. Pengertian ini lebih mengarah pada pengertian media yang lebih khusus. Pengartian secara lebih luas bahwa media adalah alat yang bermuatan pesan, yang memungkinkan orang atau siswa dapat berorientasi dengan pesan tersebut secara langsung.

Pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif Penggunaan media pembelajaran berupa foto ataupun video, dapat menarik perhatian siswa. Guru dapat menciptakan berbagai kegiatan yang variatif dan mengaktifkan siswa melalui foto ataupun gambar obyek yang mereka bahas.

Proses pembelajaran dapat dilakukan di mana dan kapan saja Program audio, video, komputer (offline dan online) adalah media pembelajaran yang dapat digunakan di mana saja dan kapan sajasesuai dengan kondisi dan situasi guru maupun siswa.

Menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses pembelajaran. Rancangan penggunaan media yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa dapat menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses belajar mengajar. Salah satu E-learning yang banyak sekolah sudah menggunakannya adalah E-Belajar.id

E-Belajar.id sebagai Penyedia E-learning Profesional Saat Ini.

E-belajar.id adalah Platform Digital untuk administrasi pelaksanaan Sekolah meliputi Kegiatan Belajar Mengajar, Absensi, Raport, Evaluasi, Rekap Penilaian, Penerimaan Peserta Didik Baru, hingga Pembayaran secara digital. Sehingga dapat menunjang sekolah menuju sekolah yang profesional, efektif dan akuntabel. E-belajar saat ini sudah lengkap yang berdasar kepada 8 Standar Nasional Pendidikan, yang terbaru fitur Video Conference atau tatap muka secara visual sudah bisa digunakan dalam e-belajar.id ini.

Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Perhatikan Aturannya

E-Belajar.id – Pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri terbaru memberlakukan panduan penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang berlaku mulai Januari 2022. Sekolah tatap muka tahun 2022 atau pembelajaran tatap muka terbatas (PTM) dilakukan berdasarkan vaksinasi guru, tenaga kependidikan, serta warga masyarakat lanjut usia (lansia) dan level PPKM di daerah masing-masing sekolah.

Melalui siaran pers pada Kamis (23/12/2021) disebutkan berbagai riset menunjukkan bahwa pandemi menimbulkan kehilangan pembelajaran (learning loss) yang signifikan. Anak-anak berhak bersekolah sebagaimana mestinya. Pemulihan pembelajaran sudah sangat mendesak untuk dilakukan selagi masih dapat dikejar. Oleh karena itu pemerintah berusaha memberlakukan pembelajaran tatap muka. Namun tentu ada beberapa syarat bagi sekolah yang hendak melaksanakan PTM.

Adapun syarat pada PTM terbatas dari Kemendikbud, berikut ini sejumlah syarat untuk menjalankan PTM terbatas:

Pertama, warga satuan pendidikan tidak terkonfirmasi Covid-19 maupun tidak menjadi kontak erat Covid-19.

Kedua, warga satuan pendidikan sehat dan jika mengidap penyakit penyerta (komorbid) harus dalam kondisi terkontrol.

Ketiga, warga satuan pendidikan tidak mempunyai gejala Covid-19 termasuk orang serumah dengan warga satuan pendidikan.

Aturan sekolah tatap muka pada tiap level:

Level 1 dan 2:

1. Sekolah Setiap Hari

– Berlaku jika minimal 80% pendidik/tenaga kependidikan dan 50% warga masyarakat lansia di kabupaten/kota sudah mendapat vaksin dosis 2

– Siswa melakukan sekolah tatap muka setiap hari

– Jumlah peserta didik 100% dari kapasitas ruang kelas

– Durasi belajar paling banyak 6 jam pelajaran per hari

2. Sekolah Setiap Hari Bergantian I

– Berlaku jika 50-80% pendidik/tenaga kependidikan dan 40-50% warga masyarakat lansia di kabupaten/kota sudah mendapat vaksin dosis 2

– Siswa melakukan sekolah tatap muka bergantian setiap hari

– Jumlah peserta didik 50% dari kapasitas ruang kelas

– Durasi belajar paling banyak 6 jam pelajaran per hari

3. Sekolah Setiap Hari Bergantian II

– Berlaku jika vaksinasi dosis 2 pada pendidik/tenaga kependidikan kurang dari 50% dan pada warga masyarakat lansia kurang dari 40%

– Siswa melakukan sekolah tatap muka bergantian setiap hari

– Jumlah peserta didik 50% dari kapasitas ruang kelas

– Durasi belajar paling banyak 4 jam pelajaran per hari

Level 3

1. Sekolah Setiap Hari Bergantian I

– Berlaku jika minimal 40% pendidik/tenaga kependidikan dan minimal 10% warga masyarakat lansia tingkat kabupaten/kota sudah melnfapat vaksin dosis 2

– Siswa melakukan sekolah tatap muka bergantian setiap hari

– Jumlah peserta didik 50 % dari kapasitas ruang kelas

– Durasi belajar paling banyak 4 jam pelajaran per hari

2. PJJ

– Sekolah melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) jika vaksinasi dosis 2 pada pendidik/tenaga kependidikan di sekolah kurang dari 40% dan pada warga masyarakat lansia kurang dari 10%.

Sedangkan di Level 4 harus melaksanakan PJJ. PTM Terbatas di Daerah PPKM Level 4 tidak diadakan dan diganti pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Jadi itulah aturan yang sudah berlaku bagi sekolah yang hendak melaksanakan pembelajaran tatap muka. yang mana ini berdasarkan SKB dari 4 menteri yang sudah tertera di awal artikel.

Peran Teknologi, Pendidikan Lebih Mudah dan Efisien.

E-Belajar.id – Kita semua tentu sudah tahu apa peran teknologi dalam bidang pendidikan, bukan? Teknologi pada akhirnya memegang peran yang penting dalam pendidikan, untuk membuat pendidikan semakin berkembang, bahkan lebih maju. Pun tidak lupa membuat proses dalam pendidikan itu menjadi lebih mudah dan efisien. Apalagi pada saat proses pembelajaran jarak jauh karena pandemi. Penggunaan teknologi sangat membantu para guru dan murid dalam proses pembelajaran.

Pertanyaannya, bagaimana cara menerapkan teknologi kepada sistem pendidikan walaupun pandemi berakhir? Ada banyak cara untuk menerapkan teknologi. Mulai dari segi siswa hingga sistem yang berlaku di sekolah. Nah berikut contoh penerapan teknologi pada bidang pendidikan :

  1. Pembelajaran Jarak Jauh

Dengan adanya teknologi komunikasi berbasis video, guru atau pengajar pun semakin mudah untuk memberikan materi meski sedang berhalangan hadir. Guru atau pengajar dapat merekam saat menjelaskan materi pembelajaran atau membuat video tentang materi pembelajaran.

Atau guru dan murid dapat melakukan komunikasi jarak jauh dengan memanfaatkan platform komunikasi berbasis video seperti Skype dan Google meet. Atau bisa saja menggunakan fitur tayangan langsung oleh Facebook dan Instagram. Jika tidak ingin dilihat oleh semua pengikut, guru maupun pengajar dapat membuat daftar teman terdekat yang berisi akun siswa.

  1. Penggunaan teknologi untuk berbagi materi

Dulu, kita harus menduplikat materi yang pemberian guru atau pengajar dengan cara fotokopi atau menyalinnya secara manual. Time consuming? Sudah pasti. Ditambah kita harus membawa begitu banyak kertas yang membuat berat bawaan.

Sekarang? Tidak perlu lagi terburu-buru fotokopi materi, kita dapat dengan mudah menyalin file softcopy materi. Bisa juga mengirimkannya dengan aplikasi berkirim file seperti share it, atau guru dan pengajar cukup mengunggahnya pada cloud sehingga siswa dapat mengakses dan mengunduhnya kapan pun dan dimana pun.

  1. E-Raport

E-Raport merupakan laporan pencapaian siswa yang diterbitkan secara online. Dengan adanya E-Raport, sekolah tidak perlu lagi menulis pencapaian siswa secara manual di buku rapot. Guru hanya perlu mengisi data laporan pada E-Raport, kemudian mengirimkannya ke email wali murid atau siswa. Beberapa sekolah masih mencetak rapot agara tetap bisa bertemu dengan wali murid dan membicarakan pencapaian siswa selama satu semester.

  1. PPDB Online

PPDB atau Penerimaan Peserta Didik Baru biasanya secara langsung, atau dengan kata lain, calon siswa harus datang untuk mendaftarkan dirinya pada sekolah atau universitas yang mereka minati. Tapi bayangkan jika calon siswa tersebut berada di kota yang jauh? Tentu akan sangat tidak efektif, bukan?

Nah, dengan adanya PPDB Online, calon siswa yang jauh sekalipun, masih dapat mendaftar melalui website. Calon siswa hanya perlu datang untuk melakukan ujian penerimaan, misalnya, dan pengurusan administrasi jika mereka lolos. Meringkas waktu dan kesempatan belajar menjadi lebih besar.

  1. Sistem Absensi

Terobosan teknologi berupa absensi sidik jari ini sebenarnya akan semakin memudahkan sekolah atau universitas untuk mencatat kedatangan siswa, pengajar maupun staff. Dengan begitu sekolah dapat memantau kedisiplinan siswa, pengajar maupun staff. Sistem Absensi ini juga bisa diintegrasikan dengan SMS Gateway. Sehingga siswa, pengajar maupun staff yang sudah bebrapa kali tidak masuk akan mendapat peringatan melalui SMS.

  1. Sistem Keuangan

Kamu yang bekerja menjadi staff keuangan tidak perlu lagi bingung karena salah hitung atau karena terlalu banyak slip yang harus di rekap secara manual. Dengan adanya komputer, staff dapat merkap sekaligus menghitung dengan mudah. Kamu bisa menggunakan software berbasis angka sehingga dengan menggunakan rumus tertentu, kamu tidak perlu lagi menghitungnya!

Tapi jika sekolah tempatmu bekerja telah memasang sistem informasi, berbahagialah kamu karena pekerjaanmu jelas akan menjadi lebih mudah. Melakukan verifikasi keuangan secara langsung tanpa menunggu. Selain itu, keuangan siswa juga dapat muncul pada laman pribadi siswa, sehingga siswa dapat memantaunya dengan mudah.

  1. Perpustakaan

Perpustakaan yang sudah memiliki E-Library akan memudahkan pengunjung untuk mencari letak buku yang kalian inginkan. Pustakawan hanya perlu menginputkan nomor rak dan merapikan buku-buku sesuai rak. Selain itu, pustakawan juga dapat melacak buku-buku yang dipinjam oleh pengunjung dengan mudah.

E-Belajar Hadir Sebagai Solusi Peran Teknologi Sekolah 4.0

Semua poin-poin di atas sudah tersedia di E-Belajar.id sebagai bukti pemanfaatan peran teknologi di bidang pendidikan. E-belajar.id adalah Platform Digital untuk administrasi pelaksanaan Sekolah meliputi Kegiatan Belajar Mengajar, Absensi, Raport, Evaluasi, Rekap Penilaian, Penerimaan Peserta Didik Baru, hingga Pembayaran secara digital. Sehingga dapat menunjang sekolah menuju sekolah yang profesional, efektif dan akuntabel. E-belajar saat ini sudah lengkap yang berdasar kepada 8 Standar Nasional Pendidikan, yang terbaru fitur Video Conference atau tatap muka secara visual sudah bisa digunakan dalam e-belajar.id ini.