E-Belajar.id – Blockchain adalah teknologi baru yang berkembang untuk sistem penyimpanan data digital. Teknologi ini berlangsung melalui kriptografi dan kebanyakan penggunaannya tak bisa lepas dari mata uang Bitcoin dan Cryptocurrency. Tapi itu dulu.

Dulu, banyak pihak yang menganggap Blockchain hanya berkutat dengan masalah keuangan. Kemunculan Bitcoin yang pertama sekali memperkenalkan konsep Blockchain di tahun 2009. Seakan stigma masyarakat awam beranggapan bahwa Blockchain hanyalah Bitcoin dan sistem keuangan.

Nyatanya Blockchain sangat luas dan penerapan sangat tepat  di zaman saat ini. Saat teknologi, kepercayaan, dan transparansi jadi salah satu hal wajib di zaman modern. Blockchain seakan menawarkan itu semua, menggantikan sistem sebelumnya yang mulai usang.

Ada bidang yang menurut saya cukup membutuhkannya selain bidang keuangan, yaitu bidang pendidikan. Blockchain saat ini mulai banyak yang menerapkan secara meluas termasuk di dunia pendidikan. Saya rasa cukup layak, mengingat dunia pendidikan jadi awal pembentukan kemampuan dan karakter seorang manusia. Untuk menjadi manusia yang berkualitas dan punya pengaruh di masyarakat membutuhkan pendidikan yang sangat baik sejak usia dini.

Blockchain dibidang Pendidikan

Blockchain, solusi dunia Pendidikan tanah air.

Kita pasti kecewa dengan sistem pendidikan tanah air yang masih tertinggal jauh dengan negara tetangga. Begitu banyak anak putus sekolah dan bahkan tidak mendapatkan pendidikan selayaknya. Belum lagi kecurangan di dunia pendidikan, mulai dari aksi sogok masuk di sekolah atau kampus favorit hingga pemalsuan ijazah. Problematika itu tak pernah habisnya.

Praktek-praktek curang ini terus berlanjut hingga kini, berbagai cara dilakukan namun masih belum bisa memperbaiki wajah pendidikan dengan sepenuhnya. Blockchain mungkin bisa jadi solusi dan pembaruan sistem pendidikan saat ini.

Konsep transparan seakan menghilangkan tindakan tidak benar, mulai dari aksi sogok saat masuk ke sekolah atau kampus favorit. Segala aktivitas akan terekam di dalam jejak digital pada Ledge Book. Belum lagi penerapan e-certificate yang akan menghilangkan tindakan ijazah palsu. Tak cukup sampai di situ saja, penilai objektif dari guru untuk murid seakan bisa dilacak nilai yang valid tanpa manipulasi angka.

Mengapa itu harus dilakukan?

Bagi sebagian pihak menilai cukup kejam seperti objektivitas nilai siswa atau mahasiswa sebenarnya. Bisa saja mereka tidak lulus atau bahkan tinggal kelas, cukup menarik memang karena kita sejak dini dididik untuk mendapatkan nilai terbaik bagaimana pun caranya, bukan dididik belajar untuk mendapatkan nilai tinggi.

Dengan penerapan Blockchain yang sangat optimal, seakan memberikan transparan dari hal terkecil sekalipun. Rasa malu karena bertindak curang akan tercatat dengan baik di Ledge Book. Ini mendorong perbaikan mutu pendidikan saat ini. Siapa yang tidak malu saat namanya tercatat abadi di sebuah catatan digital dan diketahui oleh semua orang.

Analogi sederhananya seperti ini:

Blockchain di dunia pendidikan ibaratnya sebuah CCTV pemantau sandal di pelataran masjid. Salah seorang yang berpura-pura jadi jemaah mencuri salah seorang sandal jemaah. Wajahnya tercatat jelas di CCTV dan tersebar luas di mana-mana. Pelaku yang tidak tahu tidak menyangka tindakan memalukannya itu berakhir petaka. Ia harus menanggung malu dan belum lagi harus menjalani hukuman pidana karena mencuri.

Kurang lebih begitulah analogi konsep Blockchain dalam penerapan di dunia pendidikan dan bidang lainnya. Ini akan melahirkan masyarakat yang berpendidikan dan punya norma yang baik. Ia tidak mau menodai namanya di catatan digital dengan noda hitam tetapi dengan tanda baik yang abadi sepanjang masa.