Revolusi Industri 4.0? Apa Pengaruhnya Buat Kita?

E-Belajar.id – Salah satu tanda hadirnya revolusi Industri 4.0, Buat para Android users, ada berita baru, nih! Google baru aja merilis Android 12L yang kabarnya bakal di aplikasikan sama Samsung, Lenovo, dan Microsoft. Nah, si Android 12L ini sengaja di rancang dan di optimalkan buat tablet sama perangkat yang bisa di lipat. Apalagi kita tahu, sekarang banyak banget handphone dengan model lipat. Nggak cuma itu aja, tapi handphone berbentuk tablet juga masih jadi favorit banyak orang.

Terus, kelebihannya apa nih?

Di sini Google menyempurnakan sistem User Interface (UI) buat layar yang ukurannya besar, membuat aktivitas multitasking jadi lebih mulus, dan juga meningkatkan kompatibilitas aplikasi jadi lebih baik pas kita gunakan. Canggih, kan? Rasanya mau berterima kasih sama perkembangan teknologi zaman sekarang, deh. Apalagi, dengan semakin canggihnya teknologi, mendorong hadirnya Revolusi Industri 4.0 di kehidupan kita sekarang. Wah, apalagi tuh?!

Buat teman-teman yang ngerasa hidup semakin lebih mudah semenjak kehadiran ojek online, ini merupakan salah satu pengaruh positif dari kehadiran Revolusi Industri 4.0, lho. Selain itu, apa lagi ya pengaruhnya? Supaya kamu nggak bertanya-tanya lagi, sini ikut saya ngebahas Revolusi Industri 4.0 bareng, yuk!

Apa Itu Revolusi Industri 4.0?

Sebelum kita masuk ke pengaruhnya, gue mau ceritain dulu nih tentang apa itu Revolusi Industri 4.0 itu?

Oke, jadi Revolusi Industri 4.0 ini bisa kita bilang sebagai penerus dari Industri 3.0, karena kehadirannya memang berkembang dari situ. Istilahnya mulai booming dan di perkenalkan pertama kali ke publik pada tahun 2011 sebagai “Industrie 4.0” oleh sekelompok orang yang jadi perwakilan dari beberapa bidang seperti akademisi, politisi, dan pebisnis dari Jerman.

Pada saat itu, para peneliti dari Kementerian Pendidikan Federal Jerman mulai mengeksplorasi tren yang sedang terjadi. Di mana mereka mau cari tahu kira-kira apa aja kecanggihan dari teknologi yang bisa lebih membantu kehidupan kita.

Sesuai sama namanya, pencarian ini memang mereka fokuskan buat di bidang industri, ya. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada, mereka mulai berpikir gimana caranya supaya memudahkan orang untuk punya pengalaman kerja yang lebih efektif dan efisien.

Selang 9 tahun berjalan, Pemerintah Federal Jerman kemudian mengadopsi gagasan tersebut dalam High-Tech Strategy di tahun 2020. Setelah itu, mulai deh mereka membentuk sebuah tim untuk memberikan saran lebih lanjut tentang penerapan Industri 4.0 ini. Oh iya, kayak yang tadi sempat kita singgung sebelumnya, Revolusi Industri 4.0 ini merupakan penerus dari Industri 3.0. Artinya, Industri 4.0 merupakan revolusi keempat yang ada. Sebelumnya tuh ada Revolusi Industri 1.0, 2.0, dan 3.0.

Terus, bagaimana perkembangan dan bedanya Revolusi Industri 4.0 dengan yang sebelumnya? Sini, gue jelasin secara singkat lewat infografis di bawah ini, ya!

Di lihat dari penjelasan di atas, bisa kita lihat bedanya Revolusi Industri 4.0 di bandingkan dengan yang sebelumnya yaitu pada revolusi kali ini, semua aktivitas industri sudah mulai beralih ke digital. Jadi, pemanfaatan teknologi dan internet nggak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari mesin pintar, bisnis digital, sampai penggunaan media sosial di bidang industri jadi highlight utama dari kehadiran revolusi industri kali ini.

Pengaruh Revolusi Industri 4.0

Tadi kita udah kenalan sama Revolusi Industri 4.0, sekarang gue mau ajak elo buat cari tahu apa aja pengaruh dari kehadiran revolusi keempat ini, terutama di kehidupan kita sehari-hari.

Tanpa kita sadari revolusi industri yang kita jalani sekarang ini nggak cuma mempengaruhi apa yang kita lakukan, tetapi juga membentuk jati diri kita banget, lho. Mulai dari mempengaruhi privasi, pola konsumsi, waktu yang kita habiskan buat bekerja dan bersantai, hingga cara kita memelihara hubungan dengan orang lain.

Apalagi di zaman sekarang, segala sesuatu yang dilakukan udah jadi serba digital. Mau ngapa-ngapain rasanya jadi semakin gampang. Kecanggihan dari teknologi di bidang industri ini pun merambat ke transportasi dan membuat hidup kita menjadi lebih efektif serta efisien setelah hadirnya ojek online.

Nggak cuma itu aja, layanan bisnis makanan berbasis digital juga makin marak sekarang. Kalau dulu, mungkin elo harus langsung datang ke restoran buat membeli makan, sekarang elo bisa beli makan dengan sentuhan jari aja lewat smartphone.

Selain di kehidupan sehari-hari dan bisnis, ternyata Revolusi Industri 4.0 juga memiliki pengaruh ke pemerintahan, lho. Ini memudahkan kita sebagai rakyat buat bisa menyuarakan pendapat secara langsung ke pemerintah dengan mudah.

Secara bersamaan, pemerintah bisa mendapatkan kekuatan melalui teknologi baru untuk meningkatkan kontrol mereka atas masyarakat dan mempertegas kemampuan untuk mengontrol infrastruktur digital.

Tantangan Yang Harus Kita Hadapi

Meskipun rasanya banyak pengaruh positif yang membuat hidup kita semakin efektif dan efisien, tapi ada juga tantangan dari hadirnya Revolusi Industri 4.0, nih.

Melansir dari We Forum, salah satu tantangan terbesar dari Revolusi 4.0 yaitu berkaitan sama privasi. Seperti yang kita tahu, dunia digital ini luas dan transparan banget. Nggak mudah rasanya buat kita bisa merahasiakan informasi, saking mudahnya informasi itu didapatkan secara online.

Tapi, ada pendapat kalau privasi yang bisa diakses secara online tersebut justru memudahkan kita buat menjalin koneksi sama orang lain, contohnya di LinkedIn. Dengan menyematkan beberapa informasi terkait diri, karier, dan pendidikan, nggak jarang profil kita menarik perhatian orang di sana.

Meskipun memudahkan pekerjaan manusia, AI ini bisa dibilang jadi tantangan tersendiri buat kita. Di mana kita harus mengasah skill atau kemampuan lain yang tetap bisa bersaing dengan teknologi canggih. Yang mulai menggantikan peran manusia di bidang industri seperti sekarang.

Melansir dari CNBC Indonesia, diperkirakan ada beberapa pekerjaan manusia yang akan tergantikan juga nih oleh robot. Contohnya kayak pekerja di pabrik, operator, resepsionis, kasir, teller atau pegawai bank, hingga pilot.

Perkiraan ini dituliskan oleh BBC pada tahun 2019 yang didapatkan berdasarkan analisis dari Oxford Economics. Analisis itu menyebutkan setidaknya ada sekitar 20 juta pekerjaan manufaktur yang mungkin akan digantikan oleh robot pada 2030 nanti.

Wah, ternyata banyak banget ya pengaruh dari Revolusi Industri 4.0 di kehidupan kita sehari-hari. Dengan semakin majunya teknologi, diharapkan semoga kita bisa jadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih canggih lagi kedepannya!

Apa itu Metaverse? Dampak untuk Masa Depan?

E-Belajar.id – Di penghujung tahun 2021 kemarin, ada salah satu berita yang mengejutkan panggung hiburan. Yap! Konser Justin Bieber yang pelaksanaannya secara live atau langsung di metaverse pada (18/11/2021).  Jadi, Justin akan muncul dalam bentuk avatar atau karakter yang ia pilih awalnya. Terus, karakternya akan bergerak mengikuti pergerakan tubuh aslinya secara real-time atau langsung.

Nah, di konser ini Justin membawakan 10 lagu dari albumnya yang bernama Justice (2021). Pada saat konser, penonton bisa mengirimkan emoji dan komentar yang akan muncul selama konser berlangsung. Ada yang sempat nonton konsernya nggak, nih? Eh, tapi, emangnya metaverse itu apa, sih? Kok rame banget ya, sampai banyak banget yang ngomongin ini di mana-mana?

Awal Mulanya

Dikutip dari Forbes, metaverse merupakan konsep yang terdiri dari ruang virtual 3D, dan bisa menghubungkan ke banyak orang di dalamnya.

Menurut Eric Redmond, direktur merek sepatu Nike, metaverse merupakan ruang yang mencakup semua pengalaman digital berada. Mulai dari alam semesta digital yang dapat kita amati dari jutaan galaksi digital. Simpelnya gini deh, itu merupakan sebuah ruang digital. Di ruang digital ini, kita bisa menjadi siapa pun, pergi kemana pun, dan kapan pun.

Nah, konsep ini sebenarnya udah ada dari tahun 1992. Lahir dari karya novel milik Neil Stephenson yang berjudul Snow Crash (1992). 

Dalam cerita itu, Neil mengenalkan kita dengan dua konsep ruang. Ruang fisik dan ruang virtual – atau yang kemudian dirujuk sebagai metaverse. Terus, Philip Rosedale, seorang pengusaha di Amerika, membuat Second Life di tahun 2003. Apaan, tuh? Ibaratnya, itu tuh platform metaverse pertama yang ia ciptakan. Lanjut dengan konsep Massively Multiplayer Online Role Playing Game (MMORPG) di dunia hiburan. Sebenarnya, konsep MMORPG dikenalkan pertama kali tahun 1997, sih.

Sampai akhirnya ke tahun 2021 kemarin nih, Mark Zuckerberg, CEO Facebook, mengumumkan rebranding produk dengan nama Meta. Mereka juga udah membuat metaverse-nya sendiri.

Ada Apa Aja ya, di Metaverse?

Akhirnya, sampai sekarang fenomena ini jadi bahan pembicaraan sana-sini. Tapi, kenapa baru sekarang, ya? Kenapa tidak mereka aplikasikan dari tahun 1992 aja pas novel Neil Stephenson terbit?

Pertama, tentunya karena perkembangan teknologi. Sebenarnya, di tahun 2014 lalu pernah ada perangkat Google Glass atau kacamata yang bisa menampilkan informasi berdasarkan perintah suara, lho.

Kita mau coba terjun ke sana, tapi masih bingung?

Dilansir dari Fortune, salah satu media di New York, sebenarnya mainin game yang bisa multiplayer kayak Animal Crossing aja, itu udah jadi awalan terjun ke metaverse, kok. Karena, kita bisa ketemu sama pemain lainnya dari belahan dunia mana pun. Tapi sayangnya, di game itu, kita nggak bisa menikmati pengalaman metaverse secara real.

Untuk memiliki pengalaman bermain di metaverse secara totalitas, kita butuh beberapa perangkat. Misalnya, Oculus, yaitu perangkat VR yang kita pakai di kepala. Nah, Oculus ini terbeli oleh Facebook tahun 2014 lalu dengan harga 22 triliun. Dengan perangkat tersebut, kita bisa banget mulai explore metaverse ini. Awalnya, tentu buat avatar atau karakter dulu. Kita bisa desain karakter sesuka hati mulai dari warna rambut yang beragam, atau baju yang macam-macam. Ibaratnya, kita ngedandanin karakter sendiri, deh.

Terus, kita bisa langsung terjun ke beberapa platformnya. Salah satunya, yaitu game. Sampai sekarang, udah beragam banget game metaverse yang bisa kita mainin, lho.

Semua game di atas, bisa banget kita pakai untuk memperjualbelikan NFT. Hah? Apaan tuh, NFT? Kita bisa banget nih cari tahu tentang NFT sampai hubungannya sama metaverse di Apa itu NFT? Cara Kerja dan Hubungannya dengan Metaverse, ya.

Terus ketika karakter kita di dalam platformnya udah jadi, voila! Kita bisa jalan-jalan, ketemu banyak orang, menjalankan misi kayak di film Ready Player One (2018), cari teman baru, sampai nonton konser Justin Bieber!

Bahkan dilansir dari Forbes, konsep bekerja atau belajar secara virtual juga bisa kita aplikasikan di metaverse, lho. Jadi, sekarang kerja atau belajar nggak cuma lewat Google Meet dengan fitur yang gitu-gitu aja. Mulai dari nyalain kamera, microphone, dan fitur share-screen.  Tapi, karakter dari tiap orang yang kerja atau belajar itu bisa kita kumpulkan di sebuah ruangan bareng-bareng.

Dampaknya Untuk Masa Depan

Jadi, sekarang semuanya bisa lewat metaverse, ya? Apa mungkin masa depan kita nanti juga jadi di metaverse semua?

Itu baru data dari Amerika aja. Belum lagi Indonesia yang jadi peringkat dua dunia dalam orang terlama yang membuka media sosial. Dari data ini bisa kita simpulkan, kalau sekarang dunia online semakin berkembang. Didukung dengan adanya pandemi Covid-19 juga. Tidak hanya itu, sekarang juga udah mulai banyak bisnis yang merebak ke metaverse. Kota Seoul udah investasi triliunan untuk bikin metaverse dengan layout kotanya. Bisa jadi nanti kita lagi jalan-jalan di sana terus ketemu BTS, kan? Terus, Arab Saudi juga rencana mau mengadakan ibadah haji di metaverse. Ini sih baru rencana aja ya, tapi mungkin aja jadi kenyataan nanti.

Dikutip dari Forbes, beberapa perusahaan sudah mulai mengembangkan inovasi terbaru untuk metaverse di masa yang akan datang. Salah satu contohnya, yaitu Nvidia, merk kartu grafis yang mampu menampilkan konten 3D di komputer. Nvidia mulai fokus menciptakan metaverse-nya sendiri yang mereka beri nama ‘omniverse’.  Selain itu, Bill Gates, pendiri Microsoft, memprediksi kalau metaverse akan benar-benar merambah ke dunia kerja. Nantinya, para pekerja akan semakin bergantung dengan penggunaan VR dan avatar. Lalu merek fashion mewah seperti Gucci, Louis Vuitton, dan Balenciaga juga akan meluncurkan koleksi khusus yang hanya bisa kita beli di dunia metaverse aja.  Jadi, bisa kita simpulkan kalau metaverse udah berkembang sangat pesat dengan banyaknya bisnis yang terjun kesana.

Nah, itu lah perjalanan awal metaverse. Dari awal diperkenalkannya di tahun 1992, sampai sekarang menjadi inovasi di bidang teknologi yang menarik perhatian banyak orang. Dari berbagai perubahan yang udah mulai terlihat sekarang, gimana menurut kalian? Kira-kira, metaverse ini bakal tetap bertahan dan jadi tonggak kehidupan di masa depan nggak, sih?

Peran Teknologi, Pendidikan Lebih Mudah dan Efisien.

E-Belajar.id – Kita semua tentu sudah tahu apa peran teknologi dalam bidang pendidikan, bukan? Teknologi pada akhirnya memegang peran yang penting dalam pendidikan, untuk membuat pendidikan semakin berkembang, bahkan lebih maju. Pun tidak lupa membuat proses dalam pendidikan itu menjadi lebih mudah dan efisien. Apalagi pada saat proses pembelajaran jarak jauh karena pandemi. Penggunaan teknologi sangat membantu para guru dan murid dalam proses pembelajaran.

Pertanyaannya, bagaimana cara menerapkan teknologi kepada sistem pendidikan walaupun pandemi berakhir? Ada banyak cara untuk menerapkan teknologi. Mulai dari segi siswa hingga sistem yang berlaku di sekolah. Nah berikut contoh penerapan teknologi pada bidang pendidikan :

  1. Pembelajaran Jarak Jauh

Dengan adanya teknologi komunikasi berbasis video, guru atau pengajar pun semakin mudah untuk memberikan materi meski sedang berhalangan hadir. Guru atau pengajar dapat merekam saat menjelaskan materi pembelajaran atau membuat video tentang materi pembelajaran.

Atau guru dan murid dapat melakukan komunikasi jarak jauh dengan memanfaatkan platform komunikasi berbasis video seperti Skype dan Google meet. Atau bisa saja menggunakan fitur tayangan langsung oleh Facebook dan Instagram. Jika tidak ingin dilihat oleh semua pengikut, guru maupun pengajar dapat membuat daftar teman terdekat yang berisi akun siswa.

  1. Penggunaan teknologi untuk berbagi materi

Dulu, kita harus menduplikat materi yang pemberian guru atau pengajar dengan cara fotokopi atau menyalinnya secara manual. Time consuming? Sudah pasti. Ditambah kita harus membawa begitu banyak kertas yang membuat berat bawaan.

Sekarang? Tidak perlu lagi terburu-buru fotokopi materi, kita dapat dengan mudah menyalin file softcopy materi. Bisa juga mengirimkannya dengan aplikasi berkirim file seperti share it, atau guru dan pengajar cukup mengunggahnya pada cloud sehingga siswa dapat mengakses dan mengunduhnya kapan pun dan dimana pun.

  1. E-Raport

E-Raport merupakan laporan pencapaian siswa yang diterbitkan secara online. Dengan adanya E-Raport, sekolah tidak perlu lagi menulis pencapaian siswa secara manual di buku rapot. Guru hanya perlu mengisi data laporan pada E-Raport, kemudian mengirimkannya ke email wali murid atau siswa. Beberapa sekolah masih mencetak rapot agara tetap bisa bertemu dengan wali murid dan membicarakan pencapaian siswa selama satu semester.

  1. PPDB Online

PPDB atau Penerimaan Peserta Didik Baru biasanya secara langsung, atau dengan kata lain, calon siswa harus datang untuk mendaftarkan dirinya pada sekolah atau universitas yang mereka minati. Tapi bayangkan jika calon siswa tersebut berada di kota yang jauh? Tentu akan sangat tidak efektif, bukan?

Nah, dengan adanya PPDB Online, calon siswa yang jauh sekalipun, masih dapat mendaftar melalui website. Calon siswa hanya perlu datang untuk melakukan ujian penerimaan, misalnya, dan pengurusan administrasi jika mereka lolos. Meringkas waktu dan kesempatan belajar menjadi lebih besar.

  1. Sistem Absensi

Terobosan teknologi berupa absensi sidik jari ini sebenarnya akan semakin memudahkan sekolah atau universitas untuk mencatat kedatangan siswa, pengajar maupun staff. Dengan begitu sekolah dapat memantau kedisiplinan siswa, pengajar maupun staff. Sistem Absensi ini juga bisa diintegrasikan dengan SMS Gateway. Sehingga siswa, pengajar maupun staff yang sudah bebrapa kali tidak masuk akan mendapat peringatan melalui SMS.

  1. Sistem Keuangan

Kamu yang bekerja menjadi staff keuangan tidak perlu lagi bingung karena salah hitung atau karena terlalu banyak slip yang harus di rekap secara manual. Dengan adanya komputer, staff dapat merkap sekaligus menghitung dengan mudah. Kamu bisa menggunakan software berbasis angka sehingga dengan menggunakan rumus tertentu, kamu tidak perlu lagi menghitungnya!

Tapi jika sekolah tempatmu bekerja telah memasang sistem informasi, berbahagialah kamu karena pekerjaanmu jelas akan menjadi lebih mudah. Melakukan verifikasi keuangan secara langsung tanpa menunggu. Selain itu, keuangan siswa juga dapat muncul pada laman pribadi siswa, sehingga siswa dapat memantaunya dengan mudah.

  1. Perpustakaan

Perpustakaan yang sudah memiliki E-Library akan memudahkan pengunjung untuk mencari letak buku yang kalian inginkan. Pustakawan hanya perlu menginputkan nomor rak dan merapikan buku-buku sesuai rak. Selain itu, pustakawan juga dapat melacak buku-buku yang dipinjam oleh pengunjung dengan mudah.

E-Belajar Hadir Sebagai Solusi Peran Teknologi Sekolah 4.0

Semua poin-poin di atas sudah tersedia di E-Belajar.id sebagai bukti pemanfaatan peran teknologi di bidang pendidikan. E-belajar.id adalah Platform Digital untuk administrasi pelaksanaan Sekolah meliputi Kegiatan Belajar Mengajar, Absensi, Raport, Evaluasi, Rekap Penilaian, Penerimaan Peserta Didik Baru, hingga Pembayaran secara digital. Sehingga dapat menunjang sekolah menuju sekolah yang profesional, efektif dan akuntabel. E-belajar saat ini sudah lengkap yang berdasar kepada 8 Standar Nasional Pendidikan, yang terbaru fitur Video Conference atau tatap muka secara visual sudah bisa digunakan dalam e-belajar.id ini.

Dinamika Pendidikan dengan Teknologi, Apa Pengaruhnya?

E-Belajar.id – Kehadiran teknologi dalam dunia pendidikan berhasil mengubah dinamika, terutama hubungan antara guru dan siswa. Mulai dari proses belajar, metodelogi, hingga personalisasi program pembelajaran. Dan yang terpenting, kehadiran teknologi bisa menguatkan fungsi seluruh stake holder untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan.

“Di Indonesia belum semua teknologi yang berkembang saat ini digunakan, namun dengan mengetahui arahan perkembangan teknologi di dunia pendidikan, maka institusi pendidikan pun dapat bersiap menghadapinya,”. Berdasarkan pengamatan pria yang juga menjabat sebagai Country Manager Extramarks Indonesia ini, pada 2019 diprediksikan ada 10 teknologi yang berpengaruh pada dunia pendidikan

Lalu teknologi apa saja dan bagaimana pengaruhnya terhadap dunia pendidikan?

1. Artificial Intelligent (AI)

Artificial Intelligence ini tidak lepas dari analisis big data, dimana para pendidik bisa membuatkan program khusus untuk masing-masing siswa, sesuai dengan daya tangkap dan kecepatan belajarnya masing-masing sehingga berkesempatan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. AI juga dapat memfasilitasi otomatisasi tugas-tugas administratif seperti penilaian siswa dan penambahan konten cerdas dalam kurikulum. Berdasarkan proyeksi dari IDC dalam laporan berjudul “FutureScape: Worldwide Education 2019 the Top 10 Predictions”.

2. Big Data

Big data analytics menampung berbagai data yang masuk dari device siswa, guru dan sekolah, yang jumlah nya sangat besar sekali. Secara otomatis, nanti akan langsung dianalisa hingga dapat memberikan solusi yang terbaik bagi siswa, guru dan sekolah untuk proses pembelajaran selanjutnya.

3. Internet of Things

Teknologi inilah yang akan menghubungkan semua device siswa, guru, dan stake holder lainnya maupun dengan berbagai peralatan lainnya dalam lingkungan sekolah. Sehingga dinamika pendidikan menjadi lebih fleksibel.

4. Cloud Computing

Ini adalah penyimpanan di dunia maya yang menjadi penting juga ketika dunia pendidikan masuk ke digital. Berbagai data maupun konten pelajaran akan tersimpan dan dapat diambil atau digunakan oleh siswa, guru, staff maupun stake holder lainnya, sesuai dengan tingkatannya.

5. Gamification

Adopsi gamification akan menjadi salah satu tren terbesar dalam dunia pendidikan yang akan mengubah proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menarik. Mengapa? Gamification ini cukup ampuh untuk menarik perhatian siswa untuk belajar. Karena sebenarnya bermain adalah kegiatan yang sangat disenangi oleh seluruh siswa.

Ditambah lagi, di dalam diri siswa, rasa ingin tahu nya sangat besar. Jika konten pelajaran sudah menarik, ditambah lagi dengan adanya unsur permainan didalamnya, maka rasa ingin tahu itu akan terusik dan akan belajar lebih banyak lagi atau paling tidak ingin menang dalam permainan tersebut.  Yang akhirnya akan menikmati pengalaman, terlibat dalam ide atau aktivitas dan membuka diri terhadap kemungkinan belajar.

6. Immersive Technologies

Teknologi imersif ini meliputi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mixed Reality (MR), Holograph, Telepresence, Digital Twin dan FPV Drone Flight. Semua nya akan semakin berguna ketika perangkat keras dan perangkat lunak mulai lebih masal tersedia di pasar.

Menurut Gartner, pada 2022, 70 persen organisasi akan bereksperimen dengan Immersive Technologies ini. Pertumbuhannya akan semakin tinggi ketika 5G hadir yang menjanjikan latensi lebih rendah dan konektivitas yang lebih kuat, kualitas alat ini akan terus tumbuh, memperluas potensi untuk melengkapi instrumen dalam pendidikan K-12.

7. Robotic process automation or RPA”

Komunikasi dua arah antara guru dan siswa sangatlah penting. Namun membutuhkan waktu. Jika dibantu dengan asisten dan robot cerdas yang dilengkapi Artifical Intelligent maka guru akan terbantu. Misalnya, dalam hal penilaian. Dengan bantuan robot ini maka guru dapat lebih fokus lagi ke tugas-tugas lain terutama yang berhubungan dengan emosional.

8. Cyber Security

Dengan adanya pengumpulan data yang begitu besar oleh institusi pendidikan maupun aplikasi yang terkait dengan pendidikan, seperti belajar online, maka masalah keamanan data pribadi ini juga menjadi penting untuk diperhatikan.  Salah satu tujuannya, adalah menghindari pemakaian data yang tidak sesuai oleh pihak-pihak yang tidak berhak.

9. Video-Based Learning

Seiring dengan perkembangan teknologi, pembelajaran berbasis video ini akan semakin banyak yang menggemarinya. Bukan hanya melalui YouTube saja, tetapi channel lain maupun solusi belajar online juga semakin banyak menyediakan konten video ini.

Bukan rekaman guru yang sedang mengajar ya? Tetapi benar-benar visualisasi dari konten dalam mata pelajaran. Siswa pun menyukainya karena bisa menonton video dengan mudah, mereka bisa belajar sesuai dengan kecepatan mereka sendiri.

10. Teknologi Blockchain

Blockchain adalah teknologi baru. Ini akan mendominasi inovasi di banyak bisnis dalam dekade mendatang, termasuk juga dunia pendidikan. Blockchain ini berguna dalam manajemen ujian, verifikasi kredensial siswa, verifikasi sertifikat dan lainnya. Begitulah dinamika pendidikan di masa depan dengan pemanfaatan teknologi.

Pembelajaran Tatap Muka, Dipantau Gunakan Teknologi Digital

E.Belajar.id – Penyesuaian SKB Empat Menteri mengenai penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 yang terbit pada 21 Desember 2021. Mengatur tentang pemantauan pembelajaran tatap muka (PTM) dan perkembangan situasi pandemi Covid-19 di lingkungan satuan pendidikan. Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi (Sekjen Kemendikbudristek), Suharti. Beliau mengatakan pemerintah mendorong satuan pendidikan untuk menggunakan teknologi digital agar bisa memantau perkembangan pandemi di masing-masing satuan pendidikan.

“Salah satu contohnya adalah penggunaan QR code di masing-masing sekolah untuk memantau adanya penyebaran virus di sekolah. Dengan menggunakan teknologi digital, akan mempercepat kita menindaklanjuti jika mendapati kasus Covid-19,” kata Suharti. Dalam Webinar Kesiapan Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Tahun 2022, Senin, (3/1/2022).

Satuan pendidikan harus menggunakan teknologi untuk pemantauan dan evaluasi PTM terbatas yang terintegrasi data pokok pendidikan (DAPODIK) dan EMIS (sistem data informasi pendidikan dari Kementerian Agama) dengan PeduliLindungi. Pemantauan tingkat kepatuhan protokol kesehatan Covid-19 di satuan pendidikan juga harus terintegrasi dengan aplikasi Bersatu Lawan Covid kan. Selain itu, satuan pendidikan juga harus melakukan verifikasi nomor WhatsApp penanggung jawab satuan pendidikan pada laman https://sekolahaman.kemkes.go.id/ atau https://madrasahaman.kemkes.go.id/  dan memasang QR Code aplikasi PeduliLindungi di area masuk dan keluar satuan pendidikan.

Salah satu sekolah yang sudah menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas, dengan memperhatikan prokes yang ketat.

Beberapa Menteri Ikut Berperan dalam Pemantauan Pembelajaran Tatap Muka.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dan Menteri Agama yang ditetapkan pada 21 Desember 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Penggunaan teknologi untuk pemantauan dan evaluasi PTM terbatas menggunakan dengan tiga upaya. Pertama, integrasi DAPODIK/EMIS dengan PeduliLindungi. Kedua, integrasi dengan aplikasi Bersatu Lawan Covid untuk pemantauan tingkat kepatuhan protokol kesehatan Covid-19 di satuan pendidikan. Ketiga, evaluasi dan validasi PTM terbatas berdasarkan data daftar periksa, vaksin, kasus Covid-19, dan kepatuhan prokes.

Integrasi DAPODIK/EMIS dengan PeduliLindungi dilakukan dengan tiga bentuk, yaitu (1) notifikasi status kondisi sekolah melalui WhatsApp kepada penanggung jawab sekolah dan daerah (dinas pendidikan/ kantor wilayah/kantor Kemenag), (2) melihat status kondisi sekolah pada laman https://sekolahaman.kemkes.go.id/  dan https://madrasahaman.kemkes.go.id/  , dan (3) penggunaan QR Code PeduliLindungi untuk pengunjung dan tamu.

Sementara itu dalam webinar yang sama, Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Jumeri, mengatakan, lima hal yang dipantau dalam pemantauan dan evaluasi PTM terbatas yaitu kesiapan PTM terbatas sesuai daftar periksa dari laporan sekolah; kasus suspek (gejala Covid-19) dan komorbid dari laporan sekolah dan Satgas Penanganan Covid-19 (PC19); tingkat kepatuhan institusi dan warga satuan pendidikan terhadap protokol kesehatan dari laporan sekolah dan satgas PC19; status vaksin warga satuan pendidikan yang terintegrasi dengan PeduliLindungi; dan kasus konfirmasi dan kontak erat Covid-19 yang terintegrasi dengan PeduliLindungi.

“Satuan pendidikan juga harus melakukan evaluasi dan validasi PTM berdasarkan data daftar periksa, vaksin, kasus Covid 19, dan kepatuhan prokes. Dan yang terakhir surveilans epidemiologi bagi satuan pendidikan yang sudah melaksanakan PTM terbatas,” ujar Jumeri. Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi risiko terjadinya penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien.

Cyber Teaching, Peran Teknologi dalam Proses Pembelajaran

Teknologi dan Pendidikan

E-belajar.id – Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini berkembang sangat pesat terhadap banyak bidang. Termasuk dibidang pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Selama ini dalam proses pembelajaran kebanyakan pendidik atau guru menggunakan cara konvensional yang hanya memanfaatkan buku pelajaran dan papan tulis. Tapi saat ini guru atau pendidik dapat meningkatkan efektifitas proses pembelajaran dengan memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi contohnya memanfaatkan penggunaan gadjet, komputer, dan internet.

Dengan memanfaatkan teknologi ini proses pembelajaran bisa lebih efektif dan fleksibel tergantung kreatifitas guru dan juga keikutsertaan peserta didik. Saat ini para peserta didik harus belajar di rumah masing-masing karena pandemi yang tidak tahu pasti kapan berkahir. Penggunaan teknologi ini sangat membantu para guru dan peserta didik untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring. Dengan adanya teknologi ini guru tetap bisa memberikan layanan walaupun tidak berhadapan langsung dengan peserta didiknya. Demikian pula para peserta didik yang dapat mencari materi atau informasi pembelajaran dalam lingkup luas dari berbagai sumber melalui cyber space (internet), inilah yang arti dari istilah “Cyber Teaching”.

e-learning sebagai media pembelajaran dimasa pandemi.

Cyber Teaching, metode pembelajaran masa kini.

Cyber Teaching ini adalah proses pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan media teknologi seperti gadjet dan pemanfaatan internet atau yang sering juga kita sebut denga e-learning. Secara umum, peranan cyber teaching atau e-learning dalam proses pembelajaran ada dua jenis, yaitu: komplementer dan substitusi. Komplementer mengandaikan bahwa cara pembelajaran dengan pertemuan tatap muka masih berjalan, tetapi ada tambahan model interaksi dengan bantuan teknologi informasi (TI). Sedangkan yang subtitusi, sebagian besar proses pembelajaran berjalan dengan bantuan teknologi informasi (TI). Saat ini regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah juga telah memfasilitasi pemanfaatan e-learning sebagai substitusi proses pembelajaran konvensional.

Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nsional No. 107/U/2001 dengan jelas membuka koridor untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh, di mana e-learning dapat masuk memainkan peran. Enam prinsip di atas sangat penting untuk diingat agar e-learning betul-betul tepat sasaran dan mampu menggugah semangat belajar peserta didik dalam mengarungi samudra ilmu pengetahuan.

Blockchain, Secercah Pemantik Mutu Pendidikan

E-Belajar.id – Blockchain adalah teknologi baru yang berkembang untuk sistem penyimpanan data digital. Teknologi ini berlangsung melalui kriptografi dan kebanyakan penggunaannya tak bisa lepas dari mata uang Bitcoin dan Cryptocurrency. Tapi itu dulu.

Dulu, banyak pihak yang menganggap Blockchain hanya berkutat dengan masalah keuangan. Kemunculan Bitcoin yang pertama sekali memperkenalkan konsep Blockchain di tahun 2009. Seakan stigma masyarakat awam beranggapan bahwa Blockchain hanyalah Bitcoin dan sistem keuangan.

Nyatanya Blockchain sangat luas dan penerapan sangat tepat  di zaman saat ini. Saat teknologi, kepercayaan, dan transparansi jadi salah satu hal wajib di zaman modern. Blockchain seakan menawarkan itu semua, menggantikan sistem sebelumnya yang mulai usang.

Ada bidang yang menurut saya cukup membutuhkannya selain bidang keuangan, yaitu bidang pendidikan. Blockchain saat ini mulai banyak yang menerapkan secara meluas termasuk di dunia pendidikan. Saya rasa cukup layak, mengingat dunia pendidikan jadi awal pembentukan kemampuan dan karakter seorang manusia. Untuk menjadi manusia yang berkualitas dan punya pengaruh di masyarakat membutuhkan pendidikan yang sangat baik sejak usia dini.

Blockchain dibidang Pendidikan

Blockchain, solusi dunia Pendidikan tanah air.

Kita pasti kecewa dengan sistem pendidikan tanah air yang masih tertinggal jauh dengan negara tetangga. Begitu banyak anak putus sekolah dan bahkan tidak mendapatkan pendidikan selayaknya. Belum lagi kecurangan di dunia pendidikan, mulai dari aksi sogok masuk di sekolah atau kampus favorit hingga pemalsuan ijazah. Problematika itu tak pernah habisnya.

Praktek-praktek curang ini terus berlanjut hingga kini, berbagai cara dilakukan namun masih belum bisa memperbaiki wajah pendidikan dengan sepenuhnya. Blockchain mungkin bisa jadi solusi dan pembaruan sistem pendidikan saat ini.

Konsep transparan seakan menghilangkan tindakan tidak benar, mulai dari aksi sogok saat masuk ke sekolah atau kampus favorit. Segala aktivitas akan terekam di dalam jejak digital pada Ledge Book. Belum lagi penerapan e-certificate yang akan menghilangkan tindakan ijazah palsu. Tak cukup sampai di situ saja, penilai objektif dari guru untuk murid seakan bisa dilacak nilai yang valid tanpa manipulasi angka.

Mengapa itu harus dilakukan?

Bagi sebagian pihak menilai cukup kejam seperti objektivitas nilai siswa atau mahasiswa sebenarnya. Bisa saja mereka tidak lulus atau bahkan tinggal kelas, cukup menarik memang karena kita sejak dini dididik untuk mendapatkan nilai terbaik bagaimana pun caranya, bukan dididik belajar untuk mendapatkan nilai tinggi.

Dengan penerapan Blockchain yang sangat optimal, seakan memberikan transparan dari hal terkecil sekalipun. Rasa malu karena bertindak curang akan tercatat dengan baik di Ledge Book. Ini mendorong perbaikan mutu pendidikan saat ini. Siapa yang tidak malu saat namanya tercatat abadi di sebuah catatan digital dan diketahui oleh semua orang.

Analogi sederhananya seperti ini:

Blockchain di dunia pendidikan ibaratnya sebuah CCTV pemantau sandal di pelataran masjid. Salah seorang yang berpura-pura jadi jemaah mencuri salah seorang sandal jemaah. Wajahnya tercatat jelas di CCTV dan tersebar luas di mana-mana. Pelaku yang tidak tahu tidak menyangka tindakan memalukannya itu berakhir petaka. Ia harus menanggung malu dan belum lagi harus menjalani hukuman pidana karena mencuri.

Kurang lebih begitulah analogi konsep Blockchain dalam penerapan di dunia pendidikan dan bidang lainnya. Ini akan melahirkan masyarakat yang berpendidikan dan punya norma yang baik. Ia tidak mau menodai namanya di catatan digital dengan noda hitam tetapi dengan tanda baik yang abadi sepanjang masa.

Akses belajar mudah, Ini lah 5 manfaat teknologi dalam Pendidikan.

E-Belajar.id – Meningkatnya teknologi di era globalisasi yang serba modern ini bisa kita terapkan pada dunia pendidikan sebagai fasilitas lebih dan serba canggih untuk memperlancar proses pembelajaran. Disini pentingnya teknologi untuk selalu mengikuti perkembangannya.

E-learning and Online Education for Student and University Concept. Graphic interface showing technology of digital training course for people to do remote learning from anywhere.

Penggunaan teknologi membuktikan dapat meningkatkan minat belajar anak karena tampilan yang lebih menarik sehingga akan menghindari rasa jenuh selama mengikuti pelajaran. Seperti di Indonesia yang sebagian besar sekolah masih belum menggunakan teknologi dalam pendidikan.

Makna dari teknologi pembelajaran merupakan aplikasi atau media yang memiliki rancangan modern dan memiliki manfaat sebagai teori dan praktik dalam pembelajaran, sebagai sumber belajar. Saat ini teknologi yang sudah bayak penggunaanya dalam dunia pendidikan adalah teknologi Informasi.

Adanya informasi bermanfaat untuk media pembelajaran dapat berdampak positif bagi para siswa, yaitu mereka bisa lebih mudah dalam mencari informasi yang penting selama proses pembelajaran. Penggunaan media salah satunya adalah dengan menyediakan komputer dan Internet di tiap-tiap sekolah. Inilah 5 manfaat teknologi dalam Pendidikan:

Manfaat Teknologi Dalam Pendidikan

  1. MENAMBAH INFORMASI

Manfaat pertama pengunaan teknologi adalah sebagai sarana pendukung bagi siswa dan pendidik untuk mencari informasi yang lebih luas, selain menggunakan sumber dari buku dan media cetak.

  1. MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR

Hal ini terjadi karena informasi yang ada di Internet lebih update sehingga para siswa bisa dengan mudah mengakses informasi-informasi baru yang dapat membantu, di bawah pengawasan guru.

  1. MEMUDAHKAN AKSES BELAJAR

Proses pembelajaran dapat dipemudah dengan adanya teknologi dalam pendidikan. Misalkan guru dapat memberikan materi atau tugas belajar melalui email sehingga peserta didik bisa segera menyelesaikan dan mengumpukan tugas tersebut.

  1. MATERI LEBIH MENARIK

Penggunaan teknologi dalam pendidikan dapat membuat peserta didik lebih nyaman dan tidak terkesan jenuh atau monoton. Karena penyampaian informasi melalui teknologi cangging terlihat lebih variatif dan modern.

  1. MENINGKATKAN MINAT BELAJAR

Informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap serta akses yang mudah didapatkan dapat membuat siswa lebih mempunyai minat dalam melaksanakan pembelajaran.

Penggunaan teknologi dalam pendidikan memang memiliki beberapa manfaat untuk kelangsungan pembelajaran. Namun, di sisi lain Anda harus tetap mengawasi anak-anak saat memanfaatkan teknologi. Karena mudahnya informasi yang mudah diakses di teknologi, tidak hanya informasi positif, tetapi juga informasi yang negatif.

Perkembangan Era Digitalisasi di Indonesia

Era digital adalah sebuah masa atau zaman dimana hampir seluruh bidang dalam tatanan kehidupan sudah dibantu dengan teknologi digital. Istilah ini juga bisa di artikan sebagai munculnya teknologi digital yang menggantikan teknologi-teknologi yang sebelumnya sudah digunakan (mekanik dan elektronik analog) oleh manusia. Era digital adalah era yang serba menggunakan teknologi.

Salah satu contoh paling dekat dan pastinya semua orang tahu adalah bagaimana internet telah mengubah banyak hal. Tidak hanya bagaimana cara kita dalam berkomunikasi dan berinteraksi, namun juga berhasil memperngaruhi landcape bisnis yang ada di Indonesia, bahkan juga dunia.

Peralihan masa teknologi mekanik dan elektro analog ke digital yang disambut dengan sangat baik oleh masyarakat, serta perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat berbagai kemudahan bisa kita rasakan, bahkan tanpa ada batasan lagi. Yang dulunya bersifat lokal, gini sudah beralih ke cakupan yang lebih luas, bahkan global.

Kita bisa dengan sangat mudah untuk berkomunikasi, membeli, dan mengetahui kabar dari tempat yang secara geografis sangat jauh dengan tempat tinggal kita. Dan masih banyak kemudahan lainnya.

Harus kita akui bahwa teknologi digital bisa memberikan beberapa kemajuan untuk masyarakat Indonesia, meskipun dari segi infrastruktur kita masih jalan dengan terseok-seok. Hal ini juga didukung dengan atusiasme masyarakat untuk hidup bersandingan dengan teknologi digital, dimana telpone pintar dan penetrasi internet menjadi salah satu faktor kenapa masyarakat bisa dengan sangat cepat beradaptasi dengan hal ini.

Perkembangan lain bisa kita lihat dari adanya payung hukum tekait Undang-Undang ITE. Meskipun di internet tidak ada batasan ruang dan waktu, namun ada sebuah sistem baru yang dibentuk agar kebebasan tersebut tidak keluar jalur, dan justru menjadi mala petaka bagi masyarakat sendiri.

Beberapa orang mengatakan bahwa Indonesia memang terlambat dalam mengadopsi teknologi, khususnya internet. Namun yang sama-sama kita lihat sampai sejauh ini, masyarakat bisa dengan sangat cepat menerima perkembangan yang ada dan masuk didalamnya.

Contohnya seperti pada awal masa peralihan ke era digital dimana media masa mentransformasikan aktivitasnya kedalam bentuk digital. Mereka yang dulunya rutin mengeluarkan editorial dalam cetakan, kini mulai menghentikan proses tersebut dan beralih menggunakan platform online seperti halnya website dan platform berbagi video.