E-Belajar.id – Menurut Hapudin dalam Teori Belajar dan Pembelajaran (2021), teori humanistik memandang kalau belajar adalah proses menemukan potensi diri sebagai upaya untuk memanusiakan manusia. Dengan kata lain, individu menggali sendiri kemampuannya untuk kemudian kita terapkan dalam lingkungannya.

Apa Itu Teori Belajar Humanistik?

Teori belajar humanistik berakar pada psikologi humanistik yang berfokus pada gagasan bahwa siswa pada dasarnya bersifat baik dan pendidikan harus kita ajarkan secara utuh.

Hapudin dalam Teori Belajar dan Pembelajaran (2021) menyebutkan bahwa faktor motivasi dan pengalaman emosional sangat penting dalam proses belajar. Tanpa adanya motivasi dan keinginan dari siswa, pengetahuan baru tidak akan masuk ke struktur kognitif yang sudah mereka miliki.

Dalam teori ini, faktor yang ada dalam diri siswa mempengaruhi kegiatan belajar. Contohnya, jika siswa kesal, sedih, atau tertekan, mereka cenderung tidak akan fokus pada pembelajaran.

Teori belajar humanistik menekankan bagaimana peserta didik bisa membagun dirinya untuk menemukan ilmu dan melakukan hal-hal yang positif. Jadi, kegiatan belajar bertujuan untuk memanusiakan siswa dalam mencapai aktualisasi diri, pemahaman, serta realisasi diri secara optimal, sehingga potensi dirinya berkembang.

Dalam teori belajar humanistik, peserta didik mempunyai kebebasan untuk memilih perilakunya dan melakukan apa yang mereka inginkan. Tapi, perlu kita ketahui juga kalau mereka harus bertanggung jawab atas perbuatan dan sikap yang mereka pilih.

Kalau kita perhatikan lagi, dari awal kita hanya membahas teori belajar humanistik dari sisi peserta didik. Lalu, bagaimana tugas Bapak dan Ibu Guru dalam teori belajar ini?

Peran Guru dalam Teori Belajar Humanistik

Guru dan siswa mempunyai peran khusus agar pembelajaran berjalan lancar. Di teori belajar humanistik, Bapak dan Ibu Guru secara keseluruhan menjadi fasilitator dan panutan bagi siswa. Selain itu, peran lainnya meliputi:

  • Mengajarkan keterampilan belajar
    Di teori belajar humanistik, siswa bertanggung jawab atas pilihan pembelajaran. Jadi, tugas guru adalah membantu mereka memahami cara belajar yang terbaik agar mereka berhasil memahami materi pelajaran.
  • Membantu siswa mengembangkan dirinya
    Bantu siswa untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik agar nantinya bisa mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka.
  • Memberikan kegiatan yang menarik
    Pembelajaran humanistik berfokus pada keterlibatan siswa, sehingga guru perlu menyediakan kegiatan pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan semangat dan keterlibatan mereka dalam belajar.
  • Memberikan motivasi
    Berikan motivasi dan kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa. Dengan begitu, mereka bisa mengarahkan diri sekaligus memotivasi dirinya untuk belajar daripada sekadar menjadi penerima pasif dalam proses pembelajaran.
  • Memberikan pilihan ke siswa
    Tersedianya berbagai pilihan adalah pusat pembelajaran humanistik. Di sini, guru berperan untuk membantu siswa membuat pilihan tentang apa yang harus mereka pelajari, contohnya dengan menawarkan opsi atau mengevaluasi hal yang mereka sukai.
  • Menciptakan peluang untuk kerjasama
    Sebagai fasilitator, guru perlu menciptakan kelompok belajar untuk siswa mengeksplorasi, mengamati, dan mengevaluasi diri.

Kita lihat dari peran di atas, ada banyak kegiatan yang bisa kita terapkan dengan pendekatan teori belajar humanistik. Apakah Bapak dan Ibu Guru bisa berikan contohnya?

Kalau masih bingung bagaimana cara menerapkannya di kelas, beberapa contoh berikut mungkin bisa menjadi ide bagi Bapak dan Ibu Guru.

Kelebihan dan Kekurangan.

Setiap teori belajar pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan karena pembelajaran yang efektif bergantung pada berbagai faktor termasuk kondisi siswa, guru, dan sekolah.

Secara umum, berikut ini adalah kelebihan teori belajar humanistik.

  1. Cocok kita terapkan dalam materi pembelajaran yang tujuannya untuk membentuk karakter.
  2. Penerapan teori lebih menekankan proses daripada hasilnya, jadi pembelajaran kita katakan berhasil saat siswa bersemangat dalam proses pembelajaran.
  3. Siswa menjadi manusia yang bebas dan tidak terikat oleh pendapat siapapun. Mereka harus mengatur dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas pilihannya.
  4. Mendukung guru untuk mengenali kondisi dan potensi siswanya.
  5. Mengedepankan aspek memanusiakan manusia dan pembentukan karakter.

Sementara itu, kekurangan dari teori belajar humanistik antara lain:

  1. Siswa kurang menyadari dan memahami akan potensi dirinya sehingga mempunyai kemungkinan untuk tertinggal dalam proses belajar.
  2. Kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran berdampak negatif dalam keberhasilan belajarnya.
  3. Peran guru sebagai fasilitator kurang sesuai bagi siswa yang pasif karena tidak memiliki keberanian untuk bertanya.
  4. Pendekatan yang berfokus pada pilihan mungkin tidak akan berjalan lancar untuk siswa yang membutuhkan sebuah struktur dan rutinitas dalam belajar yang efektif.

Itulah penjelasan tentang teori belajar humanistik yang fokusnya pada proses memanusiakan manusia. Pembelajaran menekankan pentingnya emosi, komunikasi yang terbuka, dan nilai-nilai yang para siswa miliki. Jadi, apa yang menjadi tujuan belajar tidak hanya tercapai dari ranah kognitif tapi juga bagaimana siswa menjadi individu yang bertanggung jawab penuh bagi dirinya.