E-Belajar.id – Bicara soal teknik pengajaran efektif, hybrid learning (pembelajaran hibrida) rasanya sudah menjadi metode keseharian kita ya? Tentunya, penerapan metode ini harus lengkap dengan persiapan dan perencanaan yang matang supaya prosesnya berjalan maksimal.

Sebenarnya, apa sih yang dimaksud hybrid learning? Berikut ulasan lengkapnya.

Apa Itu Hybrid Learning?

Menurut Snart, J. A. dalam Hybrid Learning: The Perils and Promise of Blending Online and Face-to-face Instruction in Higher Education (2010), hybrid learning adalah metode yang mengombinasikan pembelajaran daring dan tatap muka menjadi satu kesatuan pengalaman. Jadi, pengajaran berlangsung dengan membagi siswa untuk belajar di sekolah dan online di rumah.

Contoh kelas yang menerapkan Hybrid Learning

Dalam pelaksanaannya, metode ini memanfaatkan berbagai alat seperti sistem manajemen pembelajaran dan video konferensi yang mengintegrasikan aktivitas tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh secara bersamaan. Contohnya, melakukan video streaming di kelas tatap muka agar siswa jarak jauh juga bisa mengikuti pelajaran secara langsung.

Hybrid learning di nilai efektif untuk meningkatkan prestasi, keterlibatan siswa, dan pandangan positif mereka tentang pembelajaran. Selain itu, metode ini juga efisien untuk pembelajaran di masa pandemi, mengingat adanya batasan jumlah siswa yang boleh datang ke sekolah.

Empat Aspek dalam Hybrid Learning

Untuk mencapai target pembelajaran, pembelajaran hybrid harus menggabungkan beberapa metode, teknologi, dan teori pembelajaran. Menurut Driscoll dalam J.J Shang et al (2008), ada empat aspek utama dalam hybrid learning, yaitu:

  1. Menggabungkan teknologi berbasis web seperti ruang kelas virtual, instruksi mandiri, kegiatan kolaboratif, video streaming, audio, dan teks untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  2. Menggunakan berbagai pendekatan pedagogi, misalnya teori konstruktivisme, behaviorisme, dan kognitivisme untuk menghasilkan pembelajaran yang optimal.
  3. Memanfaatkan segala bentuk teknologi instruksional seperti video atau aplikasi dengan kegiatan tatap muka yang guru lakukan.
  4. Menggabungkan teknologi dengan tugas untuk menciptakan efek belajar yang harmonis.

Kalau kita lihat sekilas, hybrid learning dan blended learning telihat sama. Tapi, kedua metode ini berbeda, lho. Apa ya bedanya?

Perbedaan Hybrid dan Blended Learning

Di metode ini, siswa yang mengikuti kelas tatap muka dan kelas daring adalah individu yang berbeda. Pembelajaran langsung dan jarak jauh dilakukan secara bersamaan dan bertemu melalui teknologi seperti konferensi video.

Sementara untuk blended learning, individu yang sama belajar secara langsung maupun daring. Guru menggabungkan kelas tatap muka dengan pembelajaran online. Misalnya, penyampaian materi berlangsung di kelas, kemudian pengerjaan tugas dan pembahasannya berlaku secara daring.

Kelebihan dan Kekurangan 

Selama pandemi, sebagian besar sekolah beradaptasi secara cepat dengan hybrid learning. Bukan tanpa alasan, metode ini memberikan banyak manfaat bagi kita, siswa, dan juga orang tua.

Kelebihan dari hybrid learning antara lain:

  • Meningkatkan fleksibilitas yang tidak hanya kita lihat dari bagaimana waktu yang kita gunakan tapi juga bagaimana materi yang kita isampaikan, keterlibatan siswa dengan materi, dan interaksi antarsiswa atau dengan guru.
  • Memberikan pembelajaran alternatif yang bermakna bagi siswa untuk berpartisipasi secara aktif.
  • Penggunaan fitur konferensi video seperti kuis, polling, dan permainan interaktif meningkatkan minat belajar siswa.
  • Karena proses pembelajaran berlangsung bersamaan, semua kegiatan mengarah pada hasil belajar yang setara.
  • Mendukung pengembangan keterampilan digital guru, siswa, dan orang tua.

Terlepas dari kelebihannya, metode ini juga punya beberapa kekurangan yang perlu kita pertimbangkan, yaitu:

  • Pengembangan profesional guru yang efektif dalam membangun keterampilan digital, efektivitas pedagogi, dan kemampuan identifikasi pembelajaran yang sesuai.
  • Perkembangan teknologi yang belum merata di seluruh Indonesia membuat beberapa daerah masih kesulitan untuk mengakses internet.
  • Pengetahuan akan teknologi masih rendah, terutama di daerah yang sarana dan prasarananya masih susah.

Contoh Penerapannya

Setelah tahu kelebihan dan kekurangannya, apakah hybrid learning bisa diterapkan di kelasmu? Nah kalau semakin tertarik sama metode ini, sekarang kita lihat gimana sih cara penerapannya.

Bagian tersulit dari menerapkan pembelajaran hybrid adalah menemukan bagaimana caranya mengintegrasikan dua pengalaman yang berbeda, tatap muka dan pembelajaran daring, sehingga keduanya bisa berjalan maksimal. Kita harus fokus pada desain pembelajaran dengan memeriksa lagi tujuannya dan menentukan cara untuk mencapainya. Setelah itu, tentukan bagaimana penilaian dilakukan untuk melihat keberhasilan belajar siswa. Misalnya, penilaian sumatif berbentuk proyek atau penilaian yang lebih kecil berupa PR atau diskusi.

Kalau sudah memiliki landasan pelaksanaan hybrid learning (tujuan dan penilaian), kita bisa mulai menyusun konsep materi pembelajaran yang nantinya harus dipelajari. Nah, barulah buat rencana kegiatan berdasarkan kondisi siswa. Saat penyampaian materi, kita bisa memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya. Menjawab pertanyaan dari siswa yang mengacungkan tangan di kelas dan siswa yang menuliskannya di kolom komentar konferensi video juga merupakan contoh kegiatan hybrid learning lho.

Pastinya, aktivitas siswa yang belajar di kelas akan sedikit berbeda dengan mereka yang ada di rumah. Misalnya, setelah menyampaikan materi dengan ceramah, mintalah siswa yang ada di kelas untuk bekerja kelompok, sementara mereka yang ada di rumah mengerjakan tugas individu.

Setelah selesai, lakukan pembahasan tugas bersama-sama. Nah, supaya lebih bervariatif, kita bisa minta siswa secara bergantian menjelaskan hasil tugasnya di depan kelas. Ini berlaku juga untuk siswa yang belajar dari rumah ya. Tugas mereka bisa disampaikan melalui video konferensi. Itulah penjelasan mengenai hybrid learning yang bisa diterapkan selama PTM. Menurut kamu, apakah metode ini memang efektif untuk mencapai target pembelajaran?

Dalam melaksanakan hybrid learning, kamu juga bisa memanfaatkan LMS (Learning Management System) E-Belajar.id. Lewat berbagai fitur seperti kelas virtual, latihan soal, dan penilaian, kegiatan belajar mengajar jadi lebih mudah dan menyenangkan.