Pahlawan Nasional Pendidikan, Inilah Beberapa Tokohnya

E-Belajar.id – Setiap tanggal 2 Mei kita selalu memperingati Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei, tanggal yang sama dengan hari kelahiran Bapak Pendidikan Nasional, Suwardi Suryaningrat atau yang lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara, salah satu Pahlawan Nasional dalam bidang pendidikan.

Kiprah Ki Hajar Dewantara di bidang pendidikan Tanah Air memang sudah tidak bisa kita ragukan lagi. Kepeduliannya terhadap pendidikan di Indonesia melahirkan Perguruan Nasional Taman Siswa, cikal bakal sistem pendidikan di Indonesia.

Ki Hadjar Dewantara (1889-1959) sebagai salah satu tokoh pahlawan nasional dalam bidang pendidikan .

Namun selain Ki Hajar Dewantara, ternyata ada tokoh-tokoh pahlawan nasional lain yang juga berjuang di jalur pendidikan. Penasaran siapa saja tokoh-tokoh tersebut? Yuk simak artikel ini untuk informasi selengkapnya!

1. K. H. Ahmad Dahlan

Ahmad Dahlan dan organisasi Muhammadiyah adalah dua hal yang sangat berkaitan. Pria yang lahir pada 1 Agustus 1868 ini mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk menciptakan pembaharuan Islam di bidang pendidikan.

Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis merasa kurang setuju dengan sistem pendidikan kolonialisme yang menuju ke arah sekularisme dan westernisasi. Menurut Ahmad Dahlan, hendaknya kita arahkan pendidikan Islam pada usaha membentuk manusia muslim yang berbudi pekerti luhur, alim dalam agama, luas pandangan dan paham masalah ilmu keduniaan. Serta bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya.

2. R. A. Kartini

Kemudian ada Raden Ajeng Kartini lebih kita kenal dengan tokoh emansipasi wanita di Indonesia. Wanita yang lahir pada 21 April 1879 di Jepara. Kartini memperjuangkan hak-hak wanita pribumi yang tidak mendapatkan kesetaraan dengan kaum laki-laki.

Tidak hanya emansipasi, Kartini juga peduli terhadap pendidikan wanita-wanita pribumi yang kala itu tidak bisa mengenyam bangku pendidikan. Kemudian di akhir hayatnya, Beliau mendirikan Sekolah Wanita di Rembang untuk wanita pribumi supaya bisa merasakan pendidikan.

3. Dewi Sartika

Dewi Sartika adalah pahlawan wanita asal Bumi Parahyangan. Beliau lahir pada 4 Desember 1884 di Cicalengka, Jawa Barat. Selain Kartini, Dewi Sartika adalah tokoh pahlawan wanita yang memperjuangkan hak wanita, khususnya di bidang pendidikan.

Komitmen Dewi Sartika, beliau membuktikannya buktikan dengan mendirikan Sekolah Istri pada 1904. Sekolah ini diperuntukkan bagi wanita-wanita yang ingin mengenyam pendidikan. Dan Sekolah Istri juga mengajarkan para wanita berbagai hal, seperti menjahit, merenda, menyulam, memasak, mengasuh bayi, dan juga agama.

4. K. H. Hasyim Asy’ari

Satu lagi tokoh pahlawan muslim yang berjuang di jalur pendidikan. Hasyim Asy’ari adalah ulama dan pahlawan nasional yang lahir pada 14 Februari 1871. Hasyim Asy’ari pemrakarsa dari berdirinya salah satu organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU).

Beliau cukup peduli dengan pendidikan, terutama pendidikan umat muslim. Sepulangnya menimba ilmu di Makkah pada 1899, Beliau pun mendirikan pesantren Tebu Ireng yang menjadi pesantren terbesar dan terpenting di Pulau Jawa pada abad ke-20.

5. Rohana Kudus

Rohana Kudus ditetapkan Presiden Joko Widodo sebagai pahlawan nasional pada 2019 silam. Wanita yang lahir pada 20 Desember 1884 di Agam, Sumatra Barat ini adalah seorang pers wanita yang peduli dengan dunia pendidikan bagi wanita.

Rohana Kudus menunjukkan kepeduliannya dengan mendirikan Sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Koto Gadang pada 1911. Namun Sekolah keterampilan khusus ini diperuntukkan bagi perempuan. Mereka diajarkan baca-tulis, mengelola keuangan, pendidikan agama, budi pekerti, dan bahasa Belanda.

Jadi, itulah tadi 5 pahlawan nasional yang berjuang di jalur pendidikan selain Ki Hajar Dewantara. Semoga generasi penerus bangsa dapat menghargai jasa para pahlawan tersebut dengan semangat belajar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tips Sukses Mengerjakan Ujian Online di Rumah Bagi Siswa

E-Belajar.id – Mungkin sebagian dari kalian ada yang udah tidak asing lagi atau sudah biasa dengan sistem ujian yang sekarang jadi online, tapi wajar juga kalau ada yang baru akan pertama kali melaksanakannya. Nah buat kalian yang masih belum terbiasa dengan ujian online, kali ini kita akan bahas beberapa tips yang bisa kalian lakukan dalam menghadapi ujian online di rumah, saat mengerjakan ujian online di rumah nantinya.

Tips dalam Mengerjakan Ujian Online.

1. Cek Jadwal Ujian dengan Teliti
Mungkin ini terdengar sepele, tapi banyak juga yang suka kelupaan dan berimbas jadi pusing sendiri. Itu makanya kalian perlu buat selalu cek jadwal ujian yang akan kalian hadapi. Kalian harus memastikan kalau apa yang kalian pelajari di hari sebelumnya, itulah yang menjadi ujian mata pelajaran di hari setelahnya. Selain itu, kalian juga bisa mengecek jadwal ujian kalian di hari lainnya, biar kalian bisa mulai mengalokasikan waktu belajar dari sekarang.
2. Bangun Tepat Waktu
Semenjak persekolahan yang udah jadi online di rumah, pasti sering banget ketemu kasus siswa yang kesiangan bangunnya. Nah, kebiasaan bangun kesiangan itu ga boleh kalian biarin aja. Ada baiknya, menjelang minggu-minggu ujian, kalian membiasakan diri dengan bangun tepat waktu di pagi hari. Dengan kalian bangun tepat waktu dan lebih pagi, kalian bisa jadi punya waktu persiapan sebelum memulaikan ujian nanti. Kalau nanti kalian bangun kesiangan, yang ada malah kalian akan menjadi kewalahan dan malah tidak fokus mengerjakan ujiannya.
3. Pilih Tempat Ujian yang Nyaman dan Kondusif
Kalo selama belajar online kalian biasanya hanya belajar di kasur aja, kebiasaan ini tidak boleh keterusan saat akan ujian. Meskipun dilakukan online di rumah, kalian nggak boleh asal pilih dalam menentukan tempat pengerjaan ujian, karena ini sangat penting buat membantu performa kalian selama ujian. Dalam mengerjakan ujian, kalian disarankan untuk memilih tempat yang nyaman tapi tetap kondusif. Pilihlah tempat yang jauh dari gangguan suara, dan mendapat pencahayaan yang baik agar kalian jadi bisa lebih fokus dan berkonsentrasi saat mengerjakan ujiannya

ilustrasi seorang siswa yang sedang mengerjakan ujian online.

Ketelitian Sangat Penting dalam Mengerjakan Ujian.

4. Siapkan Semua Perlengkapan yang Dibutuhkan
Kalau saat belajar di sekolah seperti biasa kalian hanya memerlukan alat tulis menulis, tentunya dengan sistem ujian yang sekarang online ini, ada juga perlengkapan tambahan yang harus kalian siapkan. Sudah pasti kalian harus menyiapkan perangkat elektronik seperti handphone atau laptop, yang sudah pasti didukung dengan jaringan wi-fi yang baik ataupun kuota data. Walaupun sudah online, dianjurkan untuk tetap menyediakan kertas dan pulpen, karena bisa kalian gunakan sebagai bahan coretan.
5. Baca Setiap Petunjuk Ujian dengan Cermat dan Teliti
Sudah pasti dengan adanya metode ujian online, ada beberapa petunjuk ujian yang mungkin baru ada sekarang ini. Oleh karena itu, kalian perlu membaca setiap petunjuk pengerjaan ujian dengan cermat dan juga teliti, ini untuk menghindari gangguan-gangguan teknis yang bisa
terjadi saat pengerjaan ujian. Kalau nanti mungkin ada petunjuk yang belum jelas, silahkan langsung menanyakan kepada guru masing-masing ya, tapi ingat untuk mengikuti prosedur sekolah yang ada ya.
6. Kerjakan Ujian dengan Sungguh-Sungguh
Tips kali ini sangat sangat penting, nggak cuman saat ujian online namun juga saat ujian offline. Ibaratnya, ini merupakan step yang paling penting dalam mengerjakan ujian. Dalam menjawab soal saat ujian online, penting untuk menjawab secara teliti dan seksama. Biasanya kalau ujian online, siswa itu seringkali terlalu buru-buru dalam memilih jawaban yang ada. Bahkan tidak jarang jarang, kalian suka malas dan nggak memperhatikan jawaban yang sudah kalian isi. Usahakan untuk selalu membaca soal dengan teliti, dan jangan lupa memilih jawaban yang tepat dengan tidak terburu-buru.

7. Periksa Kembali Jawaban Ujian

Tips yang terakhir ini juga tidak kalah penting dari tips sebelumnya. Walaupun kalin sudah mengerjakan setiap soal ujian dengan teliti, namun terkadang bisa aja ada hal-hal yang kalian lewatkan. Untuk itu sangat penting untuk memastikan kembali jawaban kalian, sudah akurat belum. Terakhir, sebelum kalian mengumpulkan jawaban ujian, pastikan kalian sudah memeriksa kembali jawaban ujian kalian dan juga jangan lupa pastikan semua soal ujian sudah terjawab ya.
Oke, jadi itulah beberapa tips yang bisa kalian lakukan saat mengerjakan ujian online di rumah. Sebelum mengerjakan ujian, jangan lupa untuk mempersiapkan mental dan energi terbaik kalian ya!

Kesehatan Mental Siswa, Hal yang Harus Diperhatikan Guru

E-Belajar.id – Dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh, pasti ada beberapa siswa yang menghadapi beberapa tantangan dan juga adaptasi. Kadang malah itu yang membuat mereka merasa lebih stres dan ingin untuk menyerah.

Sebagai seorang pendidik, kita juga harus memperhatikan kesehatan mental siswa. Tidak menutup kemungkinan mereka akan gampang menyerah atau bahkan merasa stres karena belajar online. Karena masih banyak cara yang dapat kita sarankan untuk menjauhi stres dan pemikiran-pemikiran negatif lainnya. Inilah 5 hal yang bisa kita sarankan agar kegiatan belajar peserta didik lebih menyenangkan dan membuat mereka semakin bersemangat lagi.

kesehatan mental menjadi salah satu  hal yang harus diperhatikan oleh guru saat melaksanakan pembelajaran online

5 hal yang dapat menjaga kesehatan mental selama belajar online

1. Selingi kegiatan belajar dengan melakukan hobi

Pasti saat mereka belajar, ada momen-momen mereka merasa lelah dan suntuk. Apalagi karena harus mengerjakan tugas yang sangat banyak hanya di rumah saja. Untuk mengatasi hal tersebut, sarankan agar mereka menyediakan waktu khusus untuk menyelingi kegiatan belajar dengan melakukan hobi yang mereka suka.

Dalam melakukan hobinya, kita sarankan agar memberikan durasi tertentu sehingga mereka masih memiliki waktu untuk melanjutkan kembali kegiatan belajar. Ingatkan untuk tidak terlalu lama. Sekembalinya mereka akan merasa lebih santai dan rileks dalam mengikuti pembelajaran.

2. Mau mencoba hal yang baru

Selain melakukan hobi yang biasa mereka lakukan, sarankan mereka untuk mencoba hal-hal baru yang membuat mereka lebih penasaran dan terpacu. Tidak ada salahnya mereka mencari tahu hal apa saja yang sedang marak selama ini yang bisa kamu juga coba lakukan. Tapi tetap selalu ingatkan mereka untuk menyortir itu semua.

Dengan mencoba hal-hal baru, ini akan membuat pikiran dan kesehatan jiwa mereka jauh lebih fresh. Sehingga mereka menjadi lebih siap dalam melanjutkan tugas dan belajar. Namun, kita sarankan agar mereka melakukan hal-hal baru yang tidak terlalu menguras energi mereka. Hal ini karena kalau mereka terlalu memaksa diri untuk melakukan hal baru yang cukup berat, ini akan berdampak membuat tubuh mereka menjadi lelah dan akhirnya malah tidak memiliki energi untuk belajar.

Guru dan orang tua bisa menjadi teman diskusi bagi peserta didik.

 

3. Banyak Diskusi dengan Keluarga di Rumah

Selama melakukan pembelajaran jarak jauh di rumah, tentulah keluarga terutama orang tua menjadi orang terdekat yang menemani peserta didik selama belajar. Sudah menjadi tugas orang tua untuk menjadi sosok penolong mereka yang paling utama ketika mereka menghadapi permasalahan. Bahkan merekalah orang yang pasti bersedia membantu peserta didik kalau mengalami kesulitan, seperti halnya kesulitan saat belajar.

Bantuan dari keluarga pastilah akan meringankan beban pikiran mereka, sehingga nantinya mereka bisa mengontrol emosi dan menghindari stres di masa yang mendatang.

4. Tetap melakukan rutinitas seperti biasa

Tentulah sebelum adanya masa pembelajaran jarak jauh ini, pasti para peserta didik telah memiliki beberapa rutinitas yang sebelumnya dilakukan secara rutin. Contohnya saja seperti rutinitas untuk bangun pagi, mandi, merapikan tempat tidur, dan sebagainya. Kita sarankan agar rutinitas tersebut tetap mereka jalankan secara teratur layaknya sebelum ada masa seperti ini.

Menjalankan rutinitas tersebut dapat mereka lakukan sebagai usaha menjaga kesehatan mental mereka dan menjaga mereka untuk tidak selalu fokus belajar saja. Rutinitas tersebut yang sebelumnya memang merupakan kebiasaan baik dapat membuat mereka tetap merasakan suasana belajar saat sebelum adanya pembelajaran jarak jauh.

5. Berbagi Cerita dengan Teman

Kondisi stres kadang juga bisa muncul karena perasaan bosan atau jenuh yang dipendam dan tidak diutarakan. Oleh karena itu, ketika peserta didik mulai merasakan stres, nasihatilah agar jangan berlarut-larut dalam kondisi tersebut dan coba untuk melakukan hal yang bisa mendistraksi mereka.

Salah satu cara yang bisa kita sarankan yaitu dengan mereka mengajak temannya untuk saling berbagi cerita, ya, dengan ini mereka bisa memiliki tempat untuk mengeluarkan segala keluh kesah. Mereka bisa melakukan online call bersama teman terdekat mereka. Metode ini bisa juga menjadi wadah mereka saling bertukar informasi terlebih lagi mengenai pelajaran di sekolah. Mungkin melalui cara itu, para peserta didik dapat saling membantu agar kedepannya kegiatan belajar mereka dapat lebih mudah. Itulah 5 hal yang dapat menjaga kesehatan mental siswa.

4 Strategi Ampuh Lawan Rasa Malas Saat Belajar di Rumah

E-belajar.id – Istilah pembelajaran jarak jauh sudah pasti tidak asing lagi di telinga kita. Semenjak Maret 2020 kemarin, pembelajaran jarak jauh mulai diterapkan di berbagai kota di Indonesia, yang membuat banyak siswa yang harus belajar online di rumah aja. Tentunya pembelajaran jarak jauh mempunyai suka dan dukanya sendiri yang berbeda dari belajar normal secara offline.
Selama belajar di rumah, nyatanya rasa malas lebih sering datang daripada melakukan pembelajaran langsung di sekolah, apalagi mendukungnya kondisi rumah yang kadang membuat siswa terlalu “nyaman” ataupun gampang terdistraksi. Apakah kalian salah satu yang mengalami hal tersebut? Kalau iya, berarti tulisan ini cocok untukmu! Yuk mari kita lihat beberapa strategi dalam melawan rasa malas selamat belajar di rumah aja, selamat membaca!

memiliki strategi yang ampuh dalam belajar dapat mengurangi rasa malas yang kerap melanda.

Inilah 4 strategi ampuh untuk melawan rasa malas saat belajar di rumah.

1. Cari Teman Belajar
Rasa bosan dan malas biasanya datang karena merasa kesepian, apalagi selama karantina membuat kita tidak bisa menemui orang-orang dengan secara bebas. Belum lagi setiap harinya kamu mungkin hanya bersama gadgetmu yang sudah pasti membuat kamu kerap merasa jenuh, malas, tidak produktif, dan merasa sendiri untuk belajar. Di masa modern ini, kamu bisa mengajak temanmu untuk sekadar melakukan video call sambil membahas pelajaran yang ada lho. Ditemani belajar pasti akan membuatmu bersemangat dan kalian juga bisa saling mengajari.
2. Buat Jadwal Belajar
Salah satu tantangan dari belajar online di rumah adalah kita harus memiliki kemampuan mengalokasikan waktu belajar kita dengan baik. Makanya tidak jarang banyak dari kamu yang mungkin belum bisa mengatur waktunya sehingga memberikan efek yang terkesan santai, padahal sebetulnya kamu perlu mengatur waktu belajarmu karena ada banyak tugas yang harus kamu selesaikan. Untuk itu, kamu harus pintar-pintar dalam mengatur waktu belajar. Caranya adalah dengan membuat jadwal belajar yang teratur khusus untuk dirimu sendiri. Dengan menggunakan jadwal belajar, manajemen waktumu akan jauh lebih terorganisir dan efisien.
3. Uji Kemampuanmu Secara Berkala
Kata siapa kita hanya bisa menguji kemampuan otak kita hanya pada saat ujian saja? Kamu bisa lho melakukan uji kemampuan secara berkala menggunakan berbagai latihan soal yang ada. Ini penting banget dilakukan karena kadang hanya dengan membaca materi dan mengerjakan tugas saja kadang tidak cukup untuk benar-benar memahami materi pelajaran yang ada. Hasil dari uji kemampuan tersebut juga bisa menjadi bahan evaluasimu agar tahu materi mana yang sudah kamu pahami dengan baik dan materi mana yang harus pelajari lagi.
4. Luangkan Waktu untuk Melakukan Hobi
Kadang memang rasa malas sendiri datang karena terlalu sering kita memaksa otak untuk belajar. Nah, kalau sudah begitu, silahkan untuk mengambil waktu sendiri dengan melakukan hobi atau kegiatan yang kamu sukai. Ini agar kamu juga bisa beristirahat dari segala materi karena otak juga membutuhkan istirahat. Gunakan waktu ini sebagai bentuk apresiasi diri karena kamu telah giat dalam belajar.
Itulah beberapa strategi ampuh belajar di rumah yang bisa membantu melawan rasa malas ketika kita belajar di rumah.

Belajar Dengan Menggunakan Youtube, Apakah bisa?

E-Belajar.id – Dengan berkembangnya teknologi saat ini menuntut seorang guru untuk memiliki metode pembelajaran yang efektif dan kreatif. Hal ini bertujuan agar para siswa tidak merasa bosan saat mengikuti proses pembelajaran. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan situs jejaring sosial seperti Youtube. Youtube adalah sebuah portal website yang menyediakan  layanan video sharing. Pengguna yang telah mendaftar bisa meng-upload video  layanan video ke server Youtube agar  khalayak internet di  seluruh dunia dapat melihatnya (Kindarto, 2008).

ilustrasi penggunaan youtube dalam proses belajar

Youtube sebagai alat bantu dalam belajar.

Guru dan siswa banyak menggunakan Youtube sebagai media pembelajaran. Karena saat ini di Youtube sudah banyak kreator yang menyajikan konten-konten yang membantu pembelajaran. Ada yang menyajikan isi konten kiat-kiat mempelajari sesuatu dan ada juga yang menyajikan materi dari suatu pelajaran. Mengapa Youtube dapat membantu proses pembelajaran? karena Youtube memiliki kedekatan dengan pola perilaku masyarakat yang menontonnya. Sehingga belajar dengan menggunakan Youtube ini sangat potensial dalam proses pembelajaran, baik untuk guru maupun siswa.

Karena memiliki sifat yang praktis dan flexibel, Youtube dapat menghindari rasa bosan yang menimpa para siswa dengan tampilan visual yang disajikan. Guru dapat menjadikan Youtube sebagai alat motivasi belajar yang dapat melibatkan peserta didik dan mendukung gaya pembelajaran yang modern. Hanya dengan menyisipkan URL vidio di situs Youtube yang dipilih kemudian menampilkannya di depan kelas, guru sudah memiliki alternatif pembelajaran yang menarik dan interaktif.

Pembelajaran akan menjadi flexibel karena guru dan siswa dapat mengakses Youtube kapanpun. Apalagi saat proses pembelajaran jarak jauh karena adanya pandemi. Karena guru dan siswa hanya memiliki waktu yang terbatas, Youtube-pun bisa menjadi solusi untuk melangkapi proses pembelajaran. Tentu semua ini harus ada pengawasan dari orang tua dan pengarahan yang baik dari guru. Sehingga pemanfaatan Youtube dapat maksimal dan membantu proses pembelajaran yang efektif.

Belajar dengan menggunakan youtube ini menjadi salah satu solusi bagi guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif, interaktif dan flexibel.

Refleksi Tahun 2021: “Kualitas pendidikan menurun?”

E-Belajar.id – Dua tahun belakangan ini proses Pendidikan di Indonesia terganggu oleh dampak pandemi yang masih berkelanjutan hingga saat ini karena tutupnya Lembaga Pendidikan seperti sekolah, tempat les, dan yan sejenisnya. Oleh karena itu pemerintah memberi kebijakan kepada Lembaga Pendidikan agar menerapkan metode PJJ (pembelajaran Jarak Jauh). Hal ini diberlakukan dalam upaya pemerintah menekan penyebaran virus corona yang sedang melanda.

E-learning, online education technology. E-learning on computer laptop with application programming interface icons technology

Sejak 16 Maret 2020 pemerintah memutuskan agar peserta didik belajar dari rumah. Dalam praktiknya, proses belajar mengajar di rumah, banyak aplikasi belajar online yang membantu peserta didik dan guru. Namun, sejumlah guru menemukan beberapa kesulitan saat menjalankan metode belajar dari rumah ini. Oleh karena itu, tulisan ini membahas Pemanfaatan E-Learning di Masa Pandemik COVID-19 agar tetap bisa menjaga kualitas pendidikan di Indonesia.

E-Learning merupakan sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau Internet) untuk menyampaikan pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada pula yang menafsirkan sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang memanfaatkan media internet. Sebagian orang menyebut sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya (Yazdi, 2012:146).

Penggunaan E-learning di Masa Pandemi

Penggunaan E-Learning sebagai media mengelola pembelajaran pada masa pandemik COVID-19 ini sangat cocok untuk diterapkan. Dan memiliki peran sebagai media mengelola pembelajaran hanya membutuhkan sedikit pengetahuan prosedural dalam mengoperasikan E-Learning.

Bahkan sejak tahun 2017, Indonesia menduduki peringkat ke-8 sebagai negara yang paling membutuhkan penggunaan e-learning. Kebanyakan Lembaga Pendidikan Indonesia yang masih menggunakan metode Pendidikan yang konvensional dan belum terdigitalisasi yang menyebabkan timbul kendala dalam pengarsipan.

Menurut technologue.id, pada tahun 2021 statistik penggunaan e-learninig di Indonesia meningkat 70-180%. Itu membuktikan bahwa e-learning sangat membantu Lembaga Pendidikan dalam menjalankankan proses pembelajaran PJJ atau daring. Keuntungan penggunaan e-Learning adalah guru dan siswa tidak harus berada disuatu tempat secara bersamaan dan waktu pembelajaran yang fleksibel.

Sementara itu, Medi Yusva, Provincial Coordinator Tanoto Foundation Jambi, sempat menyampaikan refleksi pendidikan di tahun 2021. Beliau mengatakan pandemik telah memaksa guru untuk beradaptasi dan memmanfaatkan teknologi untuk pembelajaran.

“Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran jarak jauh antara guru dan siswa tetapi online, yang menggunakan jaringan internet,” ujar Medi.
Walaupun ada wacana pembelajaran tatap muka (PTM) di Januari nanti, Medi meyakini penggunaan teknologi akan tetap besar di masa yang akan datang.

Kualitas pendidikan di Indonesia

Tentunya berbagai kalangan dibidang pendidikan di indonesia tetap berusaha untuk menjaga kualitas pendidikan dengan tidak mengurangi porsi penggunaan teknologi.

“Porsi penggunaan teknologi akan tetap digunakan di masa yang akan datang, meskipun tahun depan ada wacana siswa sekolah offline,” katanya.
Sebagai refleksi agar pembelajaran daring yang menggunakan teknologi di masa depan tetap berjalan, Medi menyampaikan ada tiga hal, pertama pastikan memilih media yang tepat dan sesuai dengan kondisi dilingkungan siswa.

“Jika sinyal internet bagus, guru bisa menggunakan zoom atau media lain yang memungkinkan semua siswa bisa belajar secara langsung dalam satu pertemuan,” tambahnya.
Kedua, pastikan jadwal terukur namun fleksibel, karena belajar menggunakan teknologi bisa saja terkendala dengan mati lampu atau sinyal hilang karena kondisi cuaca yang kurang baik.

“Hal-hal seperti itu harus ada antisipasi, jika terjadi hal demikian, ada opsi lain, misalnya di waktu sore hari, asalkan berkomunikasi dengan orangtuanya,” ujarnya.

Terakhir kata Medi, yaitu sebagai orang tua, kita harus selalu mendampingi dan berkomunikasi dengan guru dan kepala sekolah selama pembelajaran jarak jauh.

“Sebagai orangtua, kita tidak bisa menggantikan seratus persen peran guru, kita hanya mendampingi. Jadi seringlah berkomunikasi dengan guru, misalnya terkait materi dan media pembelajaran apa yang akan si kecil pelajari,” pungkasnya. (27/12/2021, source: Google)

Pendidikan di Masa Pandemi

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sudah lebih dari enam bulan terakhir ini berdampak terhadap perubahan aktifitas belajar-mengajar. Tak terkecuali di negeri ini, sejak medio Maret aktifitas pembelajaran daring (online learning) menjadi sebuah pilihan kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 semakin meluas.

Praktik pendidikan daring (online learning) ini dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang pendidikan sejak tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Tidak ada lagi aktifitas pembelajaran di ruang-ruang kelas sebagaimana lazim dilakukan oleh tenaga pendidik: guru maupun dosen. Langkah yang tepat namun tanpa persiapan yang memadai.

Akibatnya banyak tenaga pendidik gagap menghadapi perubahan drastis ini. Sementara itu praktis tidak ada cara lain untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 selain dengan membatasi perjumpaan manusia dalam jumlah yang banyak. Pemerintah pun membatasi pertemuan, maksimal 30-40 orang. Itupun dengan protokol kesehatan yang sangat ketat: penggunaan masker, menjaga jarak minimal 1,5 meter, mencuci tangan memakai sabun. Hal ini didasarkan pada pendapat para ahli kesehatan di seluruh dunia setelah mereka melakukan riset bagaimana memutus mata rantai Covid-19.

Kegagapan Pendidikan Daring

Arena sekolah, sebagai ruang belajar mengajar antara murid dengan guru, mahasiswa dengan dosen pun pada akhirnya dilarang dilakukan. Sebagai gantinya yakni pembelajaran secara daring.

Perubahan sangat cepat ini tanpa diiringi persiapan yang memadai sebelumnya, akibatnya banyak kegagapan menghadapinya. Hal ini pun diakui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Nadiem berpendapat, “kita harus jujur proses adaptasi ke online learning juga sangat sulit. Paling tidak masih ada pembelajaran terjadi daripada sama sekali tidak ada pembelajaran”.

Statemen pelipur lara, ketimbang langkah cepat menyiapkan infrastruktur. Sayangnya hingga memasuki tahun ajaran baru ini pun belum nampak gerak revolusioner dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan maupun jajaran kementeriannya dalam menyiapkan sarana-prasarana pembelajaran daring.

Pemberian kuota internet, ini yang penulis dengar dari sekolah-sekolah, itupun yang di kota-kota besar. Sementara jika melongok ke daerah, masih jauh panggang dari api.

Pembelajaran yang dipaksakan, demikian sepintas terlihat. Pilihan sulit di tengah situasi yang tidak menentu pula.

Covid-19 sebagai makhluk hidup yang berupa mikroorganisme ini harus diputus mata rantainya, akibat penularannya yang dilakukan melalui perjumpaan antarmanusia. Maka perlu dilakukan langkah-langkah strategis taktis dalam menghadapinya.

Pembelajaran daring yang belum dipersiapkan secara matang ini tentu berdampak terhadap metode pembelajaran yang dilakukan oleh para tenaga pendidik. Demikian pula penerimaan atas pembelajaran dari para peserta didik pun sangat beragam, seringkali tidak memahami materi maupun penyampaian dari guru.

Terlebih orang tua atau wali muridnya. Lagi-lagi mengalami gegar pembelajaran yang luar biasa. Orang tua yang sibuk bekerja dengan terpaksa harus mendampingi anak-anak mereka pada saat jam pembelajaran daring. Anak-anak yang biasanya di sekolah, berubah seketika untuk melakukan aktifitas pembelajaran di rumah.

Untuk level SMP, SMA, hingga perguruan tinggi barangkali tidak terlalu mengkhawatirkan. Namun untuk level SD bahkan SMP, tidak sedikit orang tua siswa yang mengeluh akibat pembelajaran daring ini. Sekurang-kurangnya keluhan ini yang dialami oleh teman-teman penulis.

Tidak sedikit guru yang sekadar memberikan tugas kepada para muridnya, melalui aplikasi pesan grup daring yakniaplikasi whatsapp. Guru membuat grup dengan para orang tua/wali murid untuk update apa saja yang perlu dilakukan tiap harinya selama proses pembelajaran.

Lalu pada sore hari guru akan mengoreksi dan mengabsen siapa murid yang tidak atau belum mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru.

Gegar teknologi digital untuk pembelajaran daring

Hemat penulis metode ini memiliki banyak kelemahan karena aplikasi pesan daring dari aplikasi whatsapp ini sesungguhnya bukan medium untuk mendukung aktifitas pembelajaran. Repotnya, tidak sedikit para guru yang memahami cukup menggunakan aplikasi whatsapp untuk mendukung aktifitas pembelajaran.

Apakah salah menggunakan aplikasi pesan daring tersebut? Memang bukan benar salah, namun tepatkah penggunaan aplikasi pesan daring ini sebagai medium pembelajaran di saat krisis Covid-19. Untuk sesekali digunakan barangkali tidak masalah, namun jika digunakan setiap hari dari Senin-Jumat selama berbulan-bulan maka akan berdampak tidak sehat bagi pembelajaran itu sendiri.

Cerita dari ponakan penulis sendiri yang sekolah di SMP dan SMA negeri terfavorit di kota gudeg, ternyata hanya hitungan jari saja yang gurunya memiliki kemampuan beradaptasi dengan pendidikan daring ini. Adapun para guru yang dapat diandalkan yaitu mereka yang berada di usia milenial, kelahiran di atas tahun 1981-an.

Kelompok guru ini sangat adaptif dan cepat mengikuti perubahan dan semangat pembelajaran daring di masa adaptasi kebiasaan baru ini. Aplikasi pesan daring sesungguhnya adalah medium yang sangat privat, untuk saling bertukar informasi satu dengan yang lainnya. Apapun bidangnya. Bukan didesain sebagai tools untuk aktifitas pembelajaran yang masif antara guru dengan para muridnya.

Belakangan ramai digunakan aplikasi untuk mendukung pembelajaran dengan menggunakan zoom yang paling populer, selain juga google classroom. Dapat dilakukan secara interaktif hingga ratusan bahkan ribuan orang dalam sekali aktifitas. Problemnya adalah tidak semua orang tua siswa kita memiliki kemampuan untuk memiliki perangkat laptop atau smartphone yang mendukung untuk menginstall aplikasi zoom ke piranti mereka.

Hambatan-hambatan Pendidikan Daring

Ada sekian kendala: baik kendala ekonomi, kendala koneksi internet yang tidak stabil, ditambah dengan metode pembelajaran daring seefektif apa. Inilah beberapa permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan kita di tengah Covid-19.

Aktifitas pendidikan bukan semata-mata guru memberikan soal-soal lalu para murid diminta menjawab, lantas diberi nilai matematis. Bukan itu poinnya. Ini yang terjadi berdasarkan amatan penulis di masa Covid-19.

Pemahaman para guru masih banyak yang berhenti pada pembelajaran sekadar dimaknai memberikan soal-soal dari guru kepada murid. Hal ini tentu saja menunjukkan pekerjaan rumah luar biasa berat bagi kita semua memperbaiki sistem pendidikan kita jelang peringatan hari Kemerdekaan RI ke-75.

Membangkitkan ruh pendidikan kita

Slogan “Merdeka Belajar” yang digaungkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nampaknya belum menggugah para guru, apalagi para murid dalam implementasi pembelajaran daring.

Pendidikan sebagai cara untuk melakukan transformasi gagasan, membangun karakter diri seseorang tentang nilai-nilai disiplin, integritas, respek kepada orang lain, menghormati hak-hak dan kewajiban warga negara, menghargai ruang privat dan publik secara seimbang nampaknya belum terlalu menjadi kelaziman di dunia pendidikan kita.

Membangun ruh pendidikan daring

Di masa adaptasi kebiasaan baru masa Covid-19 ini, hemat saya dapat dijadikan momentum untuk kebangkitan pendidikan kita sekiranya seluruh pemangku kepentingan pendidikan di negeri ini saling bergotong-royong. Menanggalkan egoisme sektoral antarkementerian.

Presiden Jokowi selalu menekankan kolaborasi, gotong-royong di lapangan, namun sayangnya instruksi ini masih samar-samar dalam praksisnya.

Seyogyanya ajaran Ki Hadjar Dewantara tentang Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani ini kita praktikkan dalam pembelajaran kita di manapun. Di depan memberikan teladan, di tengah memberikan semangat, di belakang memberikan dorongan. Tugas mencerdaskan dan membuat bangsa ini berkarakter itu bukan hanya Kementerian Pendidikan dan Kebuyaaan, apalagi di masa Covid-19.

Masalah koneksi internet semestinya menjadi domain Kementerian Komunikasi dan Informasi, lalu masalah kesehatan jelas berada di koordinasi Kementerian Kesehatan. Sekiranya tiga kementerian saling bahu-membahu mempersiapkan infrastrukturnya maka tidak ada yang mustahil membangun kualitas intelektualitas peserta didik yang tetap sehat di masa adaptasi kebiasaan baru era Covid-19 serta didukung jaringan internet yang selalu stabil.

Praktik pendidikan di era digital memerlukan inovasi dan kreasi yang terus-menerus sehingga guru maupun anak didik tidak mudah mengalami kejenuhan dan kebosanan. Pun jangan dimaknai pembelajaran daring sekadar memberikan sekian soal kepada murid untuk menjawabnya.

Kalau ini yang terjadi maka pembelajaran yang membebaskan dan berkarakter akan berhenti di slogan tanpa pernah diketahui spirit di dalamnya. Oleh karena itu belajar sesungguhnya tidak pernah berhenti sejak dari dalam kandungan hingga ke liang lahat.

Source : kompas.com (“Pendidikan Daring di Masa Covid-19”)